366 pedagang lama Pasar Turi gigit jari

Jum'at, 06 Juli 2012 - 15:08 WIB
366 pedagang lama Pasar Turi gigit jari
366 pedagang lama Pasar Turi gigit jari
A A A
Sindonews.com – Proses pengundian Pasar Turi Baru tak membuat pedagang lama Pasar Turi lega. Sebab, sebanyak 366 pedagang lama tak dapat jatah undian dan stan di Pasar Turi Baru.

Kondisi itu tentunya semakin menambah penderitaan pedagang lama Pasar Turi. Sejak pasar legendaris di Kota Pahlawan itu terbakar lima tahun lalu, pedagang banyak yang jatuh miskin dan tak mampu bangkit dari keterpurukan.

Ratusan pedagang lama yang tak dapat jatah di stan Pasar Turi Baru terdiri dari berbagai kelompok pedagang. Mereka ada yang belum membayar uang pendaftaran, buku stan hilang, sampai ditolak ketika mendaftar.

Pengurus Persatuan Pedagang Pasar Turi (P3T) H Sali menuturkan, ada sekitar 132 pedagang yang tergabung dalam P3T yang belum dapat nomor undian. Mereka memang tidak mendaftar ke PT Galah Megah Invesment (GMI) sebagai investor yang membangun Pasar Turi Baru.

“Kami pedagang memang enggak punya uang. Selama ini tak ada uang untuk membayar, bantuan juga tak ada yang cair,” ujar H Sali, Jumat (6/7/2012).

Ia melanjutkan, pihaknya berharap ada bantuan anggaran untuk mendaftar. Kalau nanti tak dapat bantuan dari pemkot, pihaknya akan melakukan gugatan pada pemkot dan PT GMI. Kedua pihak itu dianggap bertanggungjawab atas hilangnya peluang pedagang untuk mendapatkan stan di Pasar Turi Baru.

“Karena sebagai pemegang buku harusnya dapat prioritas untuk masuk tanpa harus membayar uang undian dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Turi (HPP) H Rasyid menuturkan, pedagang lama Pasar Turi harus ditampung di Pasar Turi Baru. Ini sesuai nota kesepahaman (MoU) antara pemkot dengan PT GMI. Sampai kemarin, pedagang yang tak daftar ada 147 orang. Ratusan pedagang itu tak daftar dan belum dapat undian.

Beberapa hari yang lalu, katanya, ada sekitar 50 pedagang yang daftar ke pengembang. Tapi mereka ditolak dengan alasan sudah terlambat ketika mendaftar. Pendaftaran itu dilakukan para pedagang setelah pengundian stan sudah dilakukan PT GMI. Pihaknya sendiri sudah wadul ke asisten II Muhlas Udin. Dalam pertemuan itu Asisten II memberikan jaminan kalau PT GMI menolak, maka berkas pedagang bisa ditampung dan diserahkan ke UPTD Pasar Turi. “Ini cara yang dilakukan untuk mencari jalan keluar. Nanti mereka (UPTD) yang menyerahkan ke PT GMI,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Tim Pemulihan Paska Kebakaran (TPPK) Pasar Turi Kemas A Chalim menuturkan, pedagang yang tergabung di TPPK yang belum dapat undian ada 87orang. Keterlambatan pedagang untuk mendaftar tak lepas dari keterlambatan BPR Jatim yang belum juga mencairkan bantuan. Padahal Kementrian Koperasi sudah memberikan jaminan kalau ada dana yang diperuntukan bagi pedagang Pasar Turi.

Beberapa waktu lalu, katanya, memang ada petugas dari BPR yang sudah melakukan survey ke TPS. “Tapi tak tahu sampai sekarang tak ada kejelasan. Kami ingin anggaran itu segera cair,” tegasnya.

Kalau pedagang lama tak masuk, lanjutnya, maka bisa jadi masalah besar. mereka siap turun lagi ke jalan dengan massa yang besar untuk memprotes pemkot dan PT GMI. “Ini sudah pasti, pedagang lama kan harusnya jadi prioritas,” sambungnya.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya M Machmud mengatakan, pihaknya meminta investor untuk mengajak bicara pedagang yang belum dapat undian. Salah satunya mengakomodir permasalahnnya apa. Baru setelah didapat permasalahan, maka bisa dicarikan jalan keluar.

“Biar investor dan pedagang yang berbicara, pemkot dan dewan hanya sebagai fasilitator saja. pokoknya jangan sampai pedagang lama tak dapat stan di Pasar Turi Baru,” jelasnya.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7166 seconds (0.1#10.140)