Semester II, reksa dana berpeluang tumbuh 8%

Senin, 09 Juli 2012 - 19:30 WIB
Semester II, reksa dana berpeluang tumbuh 8%
Semester II, reksa dana berpeluang tumbuh 8%
A A A
Sindonews.com — PT Infovesta Utama memprediksi, pertumbuhan reksa dana saham dari sisi imbal hasil masih memiliki potensi tumbuh lebih tinggi dibanding reksa dana jenis lainnya pada paruh kedua tahun ini. Kinerja reksa dana saham diperkirakan memiliki peluang untuk tumbuh sekitar 7-8 persen pada enam bulan kedua tahun ini.

Analis riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, dengan asumsi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penghujung tahun ini ditutup pada kisaran 4.300-4.400, maka kinerja reksa dana masih akan positif. “Reksa dana saham, kami melihat masih ada potensi untuk tumbuh kurang lebih 7-8 persen untuk enam bulan ke depan,” kata dia kepada SINDO, Senin (9/7/2012).

Untuk instrumen investasi lainnya, seperti reksa dana campuran memiliki potensi tumbuh sekitar 5-7 persen dan reksa dana pendapatan tetap pada kisaran 4-6 persen. Sementara itu, pada paruh pertama tahun ini, dengan kinerja IHSG sebesar 3,5 persen, kinerja reksa dana saham tercatat memberikan keuntungan 1,97 persen, kinerja reksa dana campuran 2,07 persen dan pendapatan tetap 2,64 persen.

Adapun faktor yang memberi pengaruh terhadap pergerakan kinerja reksa dana pada paruh pertama tahun ini adalah krisis utang yang terjadi di Yunani, yang melebar ke Spanyol dan Italia. Di samping itu, isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal tahun ini memberi imbas negatif terhadap pergerakan buras.

Menurut Edbert, sentimen negatif dari luar negeri pada semester II tahun ini masih membayangi kinerja IHSG maupun reksa dana di dalam negeri. Edbert mengingatkan, isu negatif dari luar negeri belum akan selesai dalam waktu singkat dan pasar masih memiliki potensi untuk berfluktuasi. Kendati demikian, produk reksa dana saham, campuran maupun pendapatan tetap hingga akhir tahun ini masih menarik dan berpotensi memberikan imbal hasil yang cukup bagus.

“Untuk produk yang menarik saya rasa kembali kepada tujuan dan kemampuan investor menanggung risiko,” ujar Edbert. Jika investor sanggup menanggung resiko tinggi, dia menilai, reksa dana saham masih memiliki peluang memberikan imbal hasil yang tinggi selama sisa tahun ini. Kendati demikian, ketika fluktuasi di pasar terjadi dan memberi imbas negatif yang cukup dalam terhadap reksa dana saham, investor harus siap mental.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4049 seconds (0.1#10.140)