Jelang Ramadan, harga bawang merah justru turun

Minggu, 15 Juli 2012 - 21:00 WIB
Jelang Ramadan, harga bawang merah justru turun
Jelang Ramadan, harga bawang merah justru turun
A A A
Sindonews.com - Jelang Bulan Ramadan, sejumlah kebutuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di beberapa pasar di Bantaeng, Sulawesi Selatan, mulai naik. Hanya harga Bawang Merah yang mengalami penurunan.

Meski demikian, harga Bawang Merah justru mengalami penurunan, dari harga sebelumnya dari Rp10 ribu turun menjadi Rp5 ribu, sementara harga minyak goreng tetap pada harga Rp6.500 per liter.

“Memang kalau Bawang Merah turun, karena saat ini banyak pasokan Bawang merah dari Bantaeng sendiri. Sementara ini musim panen bawang merah dan beras,” ungkap salah seorang penjual di Pasar Sentral Bantaeng Dg Baji, Minggu (15/7/2012).

Sementara itu, sejumlah kebutuhan pokok, mengalami lonjakan harga. Untuk harga telur ayam yang biasanya Rp27 ribu per rak maningkat menjadi Rp32 ribu, Mentega dari harga Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per Kg, terigu dari Rp6 ribu menjadi Rp6.500 Gula pasir dari harga Rp12 ribu per liter menjadi Rp14 ribu per liter, minyak kelapa Rp8.000 menjadi Rp10 ribu, Bawang putih Rp13 ribu menjadi Rp17 ribu.

Menurut Dg Baji, harga memang akan dinaikkan oleh penjual, jika harga beli dari pemasok barang. Salah seorang ibu rumah tangga, Suharni mengatakan setiap jelang Ramadan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok sudah dimaklumi mengalami kenaikan. “Hanya saja, kalau bisa kenaikan harga jangan terlalu drastis, kasihan juga pembeli,” ungkap Suharni.

Terkait dengan adanya lonjakan harga, Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Bantaeng, berencana akan menggelar pasar murah, pada pertengah bulan Ramadan mendatang.

Pasar murah tersebut, kata Gani, sengaja diperuntukkan bagi warga miskin, yang ada di delapan kecamatan. Pasalnya, pihaknya menilai akan ada penngkatan kebutuhan pada bulan Ramadan. Untuk mengetahui, warga miskin yang berhak membeli di pasar murah.

Pihaknya akan menggandeng pemerintah kecamatan dan desa atau kelurahan, yang mengetahui pasti warga miskinnya. Selain itu, Pemkab akan menyubsidi harga sebesar 50 persen dari harga pasar. “Jadi kalau harga dipasar sebesar Rp60 ribu, maka warga hanya membayar Rp30 ribu,” ujar Gani.

Hanya saja, untuk total dana subsidi yang disiapkan Pemkab, Gani mengaku belum dapat menghitung pasti, namun pihaknya optimistis bisa mengcover warga miskin di delapan kecamatan. Pihaknya juga menyiapkan sebanyak 13 ribu paket yang akan di drop ke delan kecamatan. Dari delapan kecamatan tersebut, Kecamatan Bantaeng yang paling banyak disiapkan bahan untuk pasar murah tersebut.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5368 seconds (0.1#10.140)