Pegadaian Yogyakarta diserbu mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Jasa layanan gadai yang dilakukan oleh Pegadaian, makin diminati pelanggan. Menjelang Lebaran pegadaian di Yogyakarta banyak diserbu mahasiswa. Mereka tidak hanya sekedar menggadaikan barang, namun lebih kepada menitipkan barang selama ditinggal mudik.
Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Cabang Kusumanegara Yogyakarta, Eka Sri Yuliani mengatakan, setiap Ramadan, Pegadaian banyak dijadikan tempat untuk mendapatkan modal. Begitu akan Lebaran, banyak yang diambil kembali.
Memasuki pekan kedua, transaksi yang ada sudah meningkat hingga 15 persen dibanding hari-hari biasa. “Sekarang yang banyak datang adalah para mahasiswa,” terangnya.
Menurutnya, para mahasiswa yang datang ini kebanyakan dari luar daerah. Ketika memasuki pertengahan puasa, akan banyak yang berencana mudik. Dengan pertimbangan barangnya lebih aman, mereka juga mendapatkan tambahan uang transport.
Beberapa barang yang digadaikan juga bervariasi. Mulai dari sepeda motor, notebook, hingga beberapa barang elektronik lain. Uang yang diambilpun, tidak maksimal sesuai jaminan yang diberikan. Misalnya untuk gadai sepeda motor hanya diambil sekitar Rp2 juta saja. Padahal dengan jaminan seperti ini, bisa untuk gadai hingga Rp5 juta.
“Mereka tidak banyak butuh uang, tetapi lebih memilih untuk menitipkan, sembari tambahan uang saku untuk pulang,” tuturnya.
Selama tahun 2012 ini, pegadaian Kusumanegara menargetkan bisa mengucurkan kredit hingga Rp70 miliar.
Salah seorang mahasiswa, Maria Fernandes mengatakan, hampir setiap Lebaran selalu pulang kampung. Untuk biaya mudik sebenarnya sudah dikirimkan oleh orangtuanya yang ada di Flores. Daripada barang-barang di kost tidak aman, dia memilih menggadaikan dengan pertimbangan lebih aman. “Kalau di kost kan lebih rawan,” tutur mahasiswa sebuah perguruan Negeri di Yogyakarta ini.
Usai Lebaran di kampung halaman, Maria sendiri akan kembali untuk melanjutkan studinya. Saat itulah dia akan mengambil barang yang digadaikan.
Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Cabang Kusumanegara Yogyakarta, Eka Sri Yuliani mengatakan, setiap Ramadan, Pegadaian banyak dijadikan tempat untuk mendapatkan modal. Begitu akan Lebaran, banyak yang diambil kembali.
Memasuki pekan kedua, transaksi yang ada sudah meningkat hingga 15 persen dibanding hari-hari biasa. “Sekarang yang banyak datang adalah para mahasiswa,” terangnya.
Menurutnya, para mahasiswa yang datang ini kebanyakan dari luar daerah. Ketika memasuki pertengahan puasa, akan banyak yang berencana mudik. Dengan pertimbangan barangnya lebih aman, mereka juga mendapatkan tambahan uang transport.
Beberapa barang yang digadaikan juga bervariasi. Mulai dari sepeda motor, notebook, hingga beberapa barang elektronik lain. Uang yang diambilpun, tidak maksimal sesuai jaminan yang diberikan. Misalnya untuk gadai sepeda motor hanya diambil sekitar Rp2 juta saja. Padahal dengan jaminan seperti ini, bisa untuk gadai hingga Rp5 juta.
“Mereka tidak banyak butuh uang, tetapi lebih memilih untuk menitipkan, sembari tambahan uang saku untuk pulang,” tuturnya.
Selama tahun 2012 ini, pegadaian Kusumanegara menargetkan bisa mengucurkan kredit hingga Rp70 miliar.
Salah seorang mahasiswa, Maria Fernandes mengatakan, hampir setiap Lebaran selalu pulang kampung. Untuk biaya mudik sebenarnya sudah dikirimkan oleh orangtuanya yang ada di Flores. Daripada barang-barang di kost tidak aman, dia memilih menggadaikan dengan pertimbangan lebih aman. “Kalau di kost kan lebih rawan,” tutur mahasiswa sebuah perguruan Negeri di Yogyakarta ini.
Usai Lebaran di kampung halaman, Maria sendiri akan kembali untuk melanjutkan studinya. Saat itulah dia akan mengambil barang yang digadaikan.
(gpr)