Akan ada sanksi jika transaksi BEI macet

Selasa, 28 Agustus 2012 - 20:27 WIB
Akan ada sanksi jika transaksi BEI macet
Akan ada sanksi jika transaksi BEI macet
A A A
Sindonews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap memberi sanksi jika terjadi kemacetan lagi pada transaksi bursa saham. Ancaman tersebut dilontarkan pasca gangguan sistem bursa yang terjadi pada Senin 27 Agustus 2012 kemarin agar menjadi pelajaran bagi regulator.

Agus menuturkan, harus ada antisipasi ke sistem pendukung dengan tepat dan cepat. "Sistem bisa saja ada lebih dari satu hardware ada kelemahan atau kegagalan, di mana harus dipindah kepada sistem pendukung dengan tepat dan cepat," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Agus mengatakan, tidak ada dampak terhadap pelayanan, tetapi pengalihan kepada sistem pendukung sepertinya pelaku-pelaku pasar ada yang sistem informasinya tidak link dengan data support-nya.

"Jadi istilahnya data vendor itu ada beberapa pelaku pasar yang tidak link dengan sistem pendukung, jadi akhirnya informasi ke publik tidak semuanya bisa sama dan simetris," ujar Agus.

Agus mengatakan, kemungkinan terdapat dismanagement BEI lantaran cuma memberikan pilihan untuk memilih pindah ke sistem pendukung atau sistem utama.

"Harusnya mandatori, jadi sapa yang terkoneksi ke sistem utama harus terkoneksi kesistem pendukung. Sehingga kalau seandainya trading sistemnya atau data provider pindah kepada sistem pendukung semua bisa berjalan," ujar Agus.

Agus menambahkan, secara operasional tidak ada gangguan, tetapi suplai data vendor itu terganggu. Akan masih dilihat lagi informasi yang tidak lengkap, beberapa pengguna data tidak bisa menerima info yang update.

Mengenai sanksi agus akan menindak lanjuti melihat harus ada risk management. Di mana sistem harus berkala, agar bisa ditemukan apa-apa yang tidak berfungsi, dan kemudian dilakukan perbaikan. "Kalau ada yang salah nanti ke depan akan diberikan sanksi," ujar Agus.

"Bahwa sistem simulasi harus dilakukan secara teratur, tetapi kemudian saat dikenyataanya pada saat dipindahkan ke sistem pendukung kok masih ada yang tidak lengkap yaitu masih ada yang tidak mendapatkan data vendor yang tidak terkoneksi kepada sistem pendukung, pasti ini ada yang bertanggung jawab. Nah ini yang akan ditindak lanjutkan," ujar Agus.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9242 seconds (0.1#10.140)