Indonesia tidak dalam kondisi overheating

Selasa, 04 September 2012 - 16:37 WIB
Indonesia tidak dalam kondisi overheating
Indonesia tidak dalam kondisi overheating
A A A
Sindonews.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6,5 persen terbilang cukup tinggi. Namun, tingginya impor dan menggerus surplus neraca dagang Indonesia, berpotensi membuat ekonomi Indonesia kelewat panas (overheating).

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan kondisi Indonesia belum dalam keadaan overheating. Meski demikian, pemerintah tetap waspada terhadap kondisi perekonomian kondisi global saat ini.

"Kalau ada ungkapan Indonesia dalam kondisi overheating kami tidak sependapat. Indonesia tidak dalam kondisi overheating," tegas Agus Marto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Dia mengatakan, pemerintah akan menyalakan sinyal overheating, jika pertumbuhan ekonomi tinggi, namun inflasi tidak terkendali. Dia melanjutkan, selama 1,5 hingga dua dua tahun terakhir pemerintah tetap mewaspadai kondisi ekonomi global yang belum pulih. "Tapi yang utama overheating jika ada pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang tidak terkendali," jelas dia.

Agus mengatakan, kemampuan Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi di tengah konisi ekonomi global yang tengah resesi, juga diimbangi dengan inflasi yang tetap terkendali. "Walaupun ketika inflasi keluar angkanya cukup tinggi, kita harapkan di 0,8 persen, tapi kalau dilihat secara tahunan ada di bawah lima persen," ujar Agus.

Di sisi lain, pertumbuhan kredit Indonesia sebesar 29 persen masih mampu menguat. Intinya, pemerintah harus menjaga agar diarahkan hal-hal produktif itu di pinjaman investasi dan modal kerja terlihat.

"Pertumbuhan kredit Juni 26 persen kalau itu peningkatan kita sudah liat di dalamnya. Yang besar investasi dan modal kerja, bukan konsumtif utama rasio kredit kita dibandingkan GDP masih tidak tinggi yakni 29 persen," tukas Agus.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5185 seconds (0.1#10.140)