Konsumsi ikan di DIY di bawah standar nasional

Minggu, 09 September 2012 - 17:00 WIB
Konsumsi ikan di DIY di bawah standar nasional
Konsumsi ikan di DIY di bawah standar nasional
A A A
Sindonews.com - Tingkat konsumsi ikan warga di DIY hingga saat ini masih di bawah standar konsumsi nasional, yaitu baru sekitar 20 kg per kapita per tahun.

Sedangkan standar konsumsi ikan tingkat nasional adalah 31,64 kg per kapita per tahun. Untuk meningkatkan konsumsi ikan selain melalui edukasi, seperti kampanye gemar makan ikan, saat ini pemerintah juga melakukan kegiatan fisik, yakni berupa infrastruktur untuk peningkatkan produksi. Salah satunya dengan membuat unit pengolahan ikan (UPI).

“Tingkat konsumsi ikan rumah tangga di Yogyakarta masih dibawah rata-rata tingkat nasional. Untuk itu, peningkatan konsumsi ikan perlu ditingkatkan terutama untuk ibu hamil dan anak-anak dibawah lima tahun,” ungkap Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemenlautkan), Saut Parulian Hutagalung saat peresmian UPI Mino Ngudi Lestari Dusun Nayan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Minggu (9/9/2012).

Selain untuk meningkatkan konsumsi ikan, pembangunan sarana fisik ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan di DIY, sebab sampai sekarang kebutuhan ikan di DIY juga belum dapat terpenuhi, yakni dari 90 ribu ton pertahun baru bisa tercukupi 70 ribu ton pertahun. Sehingga sisanya masih dipenuhi dari daerah lain.

“Karena itu usaha perikanan ini sebenarnya sangat prospektif, sehingga dengan UPI ini kami harapkan dapat menimbulkan multi player effect bagi masyarakat,” harapnya.

UPI Mino Ngudi Lestari Dusun Nayan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, ini merupakan program program pemberdayaan masyarakat antara Pertamina, DPPU Adisucipto dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Sales Area Manager Retail DIY, Ruslan Wino Marbun mengatakan dalam program ini Pertamina memberikan bantuan pakan, bibit ikan nila merah, pelatihan serta pendampingan kepada KPI Mino Ngudi Lestari. Sehingga dengan program tersebut, selain untuk pemberdayaan masyarakat, juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat khususnya untuk keluarga tidak mampu, kaum ibu dan anak usia produktif.

“Setelah ada pendampingan, produksi dan penjualan ikan disini juga telah meningkat, untuk hasil panen ikan, terutama ikan nila merah meningkat 43,85 persen dan untuk penjualan meningkat 60,06 persen,” paparnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan peluang usaha di bidang perikanan ini masih sangat terbuka lebar. Apalagi untuk kebutuhan ikan di DIY, saat ini Sleman baru dapat memenuhi 20 persen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4258 seconds (0.1#10.140)