Kadin harapkan truk segera direvitalisasi

Kamis, 11 Oktober 2012 - 17:53 WIB
Kadin harapkan truk segera direvitalisasi
Kadin harapkan truk segera direvitalisasi
A A A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap agar truk dan head truk bisa segera direvitalisasi untuk menekan biaya logistik yang saat ini masih tinggi.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsyir Mansyur mengatakan, salah satu penunjang transportasi yang menimbulkan biaya logistik tinggi yakni darat. Untuk itu, kata dia, transportasi darat perlu mendapatkan perhatian.

Menurutnya, yang perlu direvitalisasi antara lain adalah revitalisasi angkutan barang 25.000 unit selama 2012-2015 yang membutuhkan investasi Rp25 triliun, peremajaan sekitar 4.000 unit truk hingga 2014 dan produk truk China.

Natsyir memperkirakan, total nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan logistik adalah Rp30 triliun, yang penggunaannya terdiri dari Rp25 triliun untuk 25.000 truk kontainer dan Rp5 triliun untuk angkutan pangan.

Selain itu, kata dia, sejumlah pola pembiayaan diharapkan mendapatkan subsidi pemerintah, seperti bea masuk, PPN, PPh 0 persen, Bea Balik Nama (BBN) 2,5 persen, bunga bank 5 persen, dan uang muka 10 persen.

“Kita harapkan biaya logistik bisa terus turun. Dari 17 persen ke 10 persen, lalu tahun depan turun lagi. Peringkat logistik kita juga turun dari 75 menjadi 59,” kata Natsyir dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Natsyir menjelaskan, perlu dibentuk tim kecil yang akan membahas secara rinci soal masukan sejumlah pihak terkait, yakni pengusaha dan pemerintah, terhadap permasalahan angkutan darat.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo mengatakan, pihaknya berharap agar revitalisasi tersebut bisa selesai dalam waktu dua tahun.

Yang terpenting, kata dia, adalah bagaimana mendapatkan kendaraan yang murah dengan teknologi yang tepat. Apabila sudah direvitalisasi, lanjutnya, maka truk bisa bergerak dengan kecepatan cukup jadi tidak perlu dialihkan jalannya.

Menurutnya, pergerakan logistik harus diberikan jalur khusus sehingga tingkat mobilitasnya tinggi. “Pergerakan angkutan barang paling tidak regulated dibandingkan angkutan orang. Itu salah satu bentuk dukungan kita agar distribusi logistik bisa baik. Prinsipnya, industri harapkan yang bigger, cheaper, dan faster,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8035 seconds (0.1#10.140)