RI keluhkan hambatan nontarif di Amerika Selatan
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah buruknya kondisi perekonomian Uni Eropa dan Amerika Serikat, Indonesia kini mulai mencari pasar ekspor baru, diantaranya negara-negara di Amerika Selatan.
Namun banyaknya hambatan nontarif di kawasan Amerika Selatan membuat hubungan dagang dengan negara-negara tersebut menjadi kurang lancar. Hal ini dikeluhkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Amerika Selatan banyak non tariff barriers-nya, contohnya Brasil. Ini merupakan suatu hambatan," keluh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (12/10/2012).
Hambatan-hambatan nontarif seperti adanya pembatasan impor, standar kualitas minimum, dan administrasi yang rumit membuat produk-produk ekspor Indonesia sulit masuk ke kawasan Amerika Selatan.
Gusmardi menyebut, pengurusan birokrasi yang rumit sebagai hambatan utama dalam perdagangan dengan negara-negara Amerika Selatan. "Pengurusan izin yang berbelit-belit banyak terjadi di Amerika Selatan," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berjanji akan mengusahakan penghapusan hambatan-hambatan non tarif di kawasan Amerika Selatan dalam "World Export Development Forum" (WEDF) di Jakarta pada 15-17 Oktober 2012 mendatang.
WEDF sendiri merupakan forum antara negara-negara Selatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan yang akan diselenggarakan di Jakarta 15-17 Oktober 2012 mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh 500 delegasi dari kalangan publik maupun swasta di seluruh dunia.
Namun banyaknya hambatan nontarif di kawasan Amerika Selatan membuat hubungan dagang dengan negara-negara tersebut menjadi kurang lancar. Hal ini dikeluhkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Amerika Selatan banyak non tariff barriers-nya, contohnya Brasil. Ini merupakan suatu hambatan," keluh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (12/10/2012).
Hambatan-hambatan nontarif seperti adanya pembatasan impor, standar kualitas minimum, dan administrasi yang rumit membuat produk-produk ekspor Indonesia sulit masuk ke kawasan Amerika Selatan.
Gusmardi menyebut, pengurusan birokrasi yang rumit sebagai hambatan utama dalam perdagangan dengan negara-negara Amerika Selatan. "Pengurusan izin yang berbelit-belit banyak terjadi di Amerika Selatan," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berjanji akan mengusahakan penghapusan hambatan-hambatan non tarif di kawasan Amerika Selatan dalam "World Export Development Forum" (WEDF) di Jakarta pada 15-17 Oktober 2012 mendatang.
WEDF sendiri merupakan forum antara negara-negara Selatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan yang akan diselenggarakan di Jakarta 15-17 Oktober 2012 mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh 500 delegasi dari kalangan publik maupun swasta di seluruh dunia.
(rna)