Disney hentikan gunakan kertas Indonesia

Selasa, 23 Oktober 2012 - 12:31 WIB
Disney hentikan gunakan kertas Indonesia
Disney hentikan gunakan kertas Indonesia
A A A
Sindonews.com - The Walt Disney Company, perusahaan spesialis film kartun menghentikan penggunaan kertas asal Indonesia karena meyoroti masalah hutan tropis di negeri ini.

Perusahaan yang didirikan oleh Walter Elias Disney ini menghentikan penggunaan kertas Indonesia karena desakan aktivis lingkungan yang menginginkan Disney menggunakan sumber bahan baku lain dari buku "The Jungle Book" yang seharusnya tidak menghancurkan hutan.

Dilansir dari Guardian, Selasa (23/10/2012), awalnya pemerhati lingkungan berkampanye mencegah kehancuran hutan tropis Indonesia yang ditujukan pada penerbit buku anak-anak terbesar di dunia, Walt Disney Company. Perusahaan ini diminta mengubah kebijakan membeli kertas dan memutuskan hubungan dengan dua produsen kertas di Asia yang paling kontroversial.

Setelah dua tahun bernegosiasi secara intens dengan Rainforest Action Network (RAN), sebuah kelompok lingkungan yang berbasis di San Francisco, pihak Disney pun menyepakati dalam kebijakan barunya untuk melakukan segala sesuatu dalam menjaga hutan yang mengancam ekosistem mereka.

"Disney pun akhirnya sepakat memperbaharui kebijakan setelah makin "derasnya" gelombang demonstrasi bahwa tidak perlu mengorbankan hutan di Indonesia atau di mana pun untuk kertas yang kita gunakan setiap hari," tutur Direktur Eksekutif RAN Rebecca Tarbotton, dalam pernyataannya.

Saat ini, pihak Disney akan menghindari kayu kertas campuran dari hutan tropis di hutan hujan Indonesia dan akan mencari sumber alternatif lainnya seperti memakai kertas daur ulang dan kayu yang sudah dipanen sesuai dengan rekomendasi dari Forest Stewardship Council yang sudah diakui secara internasional.

Kendati demikian, mau tak mau imbas dari hal ini akan memutuskan hubungan dengan produsen kertas terbesar ketiga di dunia Asia Pulp and Paper (APP) dan juga dengan Asian Pacific Resources International Holdings (April).

Kedua perusahaan tersebut disalahkan oleh aktivis karena telah mengeksploitasi hutan hujan Indonesia, yang diperkirakan "mengeruk" isi hutan sebanyak 2,5 juta hektare (ha) per tahun.

Dalam keterangan tertulisnya, pihak Disney mengatakan bahwa memiliki kebijakan tertulis baru yang akan bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan daerah dalam mengelola hutan yang buruk dan tingkat deforestasi yang tinggi.

Sekadar informasi, Disney merupakan penerbit utama dari sembilan penerbit lainnya di Amerika Serikat (AS), yang beralih terhadap kebijakan kertas serta menanggapi protes RAN pada 2010.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9377 seconds (0.1#10.140)