Elnusa bukukan kontrak USD240 juta

Rabu, 24 Oktober 2012 - 13:23 WIB
Elnusa bukukan kontrak USD240 juta
Elnusa bukukan kontrak USD240 juta
A A A
Sindonews.com - PT Elnusa Tbk (ELSA) berhasil membukukan kontrak jasa seismik sebesar USD240 juta hingga September 2012. Kontrak tersebut didapat melalui Division of Geoscience Services.

"Kontrak ini terdiri dari USD100 juta yang merupakan carry over (bawaan) kontrak dari 2011 dan USD140 juta yang merupakan kontrak baru yang didapatkan sepanjang kurun waktu 2012 sampai dengan September," kata Division Head of Corporate Secretary Elnusa Fajriyah Usman, dalam siaran pers, Rabu (24/10/2012).

Fajriyah menambahkan, adanya nilai carry over dari kontrak 2011 ini disebabkan terkendalanya beberapa proyek terkait masalah perizinan dan masalah cuaca, sehingga proyek tersebut tidak seluruhnya dieksekusi pada 2011 dan baru diselesaikan pada 2012.

Adapun dari total USD240 juta kontrak yang berhasil dibukukan tersebut, 52 persen merupakan kontribusi dari unit bisnis seismik zona transisi (transition zone seismic) dan unit bisnis seismik laut (marine seismic), 45 persen merupakan kontribusi dari unit bisnis seismik darat (land seismic) dan sisanya merupakan kontribusi dari unit bisnis seismic processin.

"Salah satu proyek dari zona transisi yang cukup signifikan adalah proyek di Kalimantan dan Papua. Untuk seismik darat sebagian besar tersebar di wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat," tambahnya.

Pendapatan kontrak dari Division of Geoscience Services ini juga berhasil dikonversi menjadi keuntungan. Sampai Agustus 2012, Division of Geoscience Services masih mendominasi pendapatan dari sektor upstream sebesar 61 persen.

"Kontribusi laba kotor dari Divisi Division of Geoscience Services juga naik dengan sangat signifikan dari Rp59 miliar pada Agustus 2011 menjadi Rp143 miliar pada Agustus 2012 atau naik sekira 144 persen," kata dia.

Peningkatan kinerja pada Division of Geoscience Services yang sangat signifikan ini tidak lain adalah hasil dari pembenahan yang dilakukan pada proses pelaksanaan proyek, termasuk di dalamnya peningkatan aspek HSE (health, safety, environment) sebagai prioritas untuk meminimalisasi risiko kecelakaan operasional yang mungkin terjadi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6948 seconds (0.1#10.140)