Elnusa Dukung Penuh Penyelesaian Survei Seismik KKP Jambi Merang
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Elnusa Tbk , anak usaha PT Pertamina (Persero), tengah mengoperasikan Elsa Regent, kapal survei seismik terbesar berbendera Indonesia, untuk mendukung kegiatan eksplorasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang di wilayah terbuka Indonesia sejak pertengahan November 2019 lalu.
Kegiatan eksplorasi ini adalah kerja sama antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan PT Pertamina (Persero) Group dan merupakan yang terbesar di Asia Pasifik dan Australia pada kurun waktu 10 tahun terakhir.
Elnusa sebagai perusahaan jasa energi mendapatkan kepercayaan penuh SKK Migas dan Pertamina untuk mendukung kegiatan eksplorasi ini dan menjadi bagian dalam penemuan cadangan migas raksasa di wilayah lautan Indonesia.
(Baca Juga: Elnusa Siapkan Belanja Modal Rp1,4 Triliun di 2020)
Hingga saat ini Elnusa telah menyelesaikan sepertiga lebih dari target pekerjaan survei seismik tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan ini disampaikan kepada Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto dan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam dalam Virtual Management Walk-through (Virtual MWT) di Kapal Elsa Regent, Selasa (26/5) lalu.
Direktur Utama Elnusa Elizar P Hasibuan mengemukakan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Kondisi operasional di perairan maupun pandemi Covid-19 merupakan suatu tantangan besar penyelesaian pekerjaan ini.
"Perlu berbagai penyesuaian kegiatan operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas data sesuai harapan. Namun, Kami optimistis kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai target," ucap Elizar.
Di tengah pandemi Covid-19, Elnusa menerapkan berbagai protokol pencegahan infeksi. Setiap person on board diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk rapid test, maupun isolasi sebelum naik ke Elsa Regent. Sementara untuk menghadapi tantangan operasional di perairan, Elnusa bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat mendukung kelancaran kegiatan. Elnusa juga menerapkan prosedur seismik ramah lingkungan yang berlaku secara internasional untuk memastikan kegiatan akuisisi data yang ramah biota laut.
"Kami berharap dukungan survei seismik ini menjadi awal baik untuk penemuan cadangan migas raksasa di Indonesia dan target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dapat tercapai pada tahun 2030," imbuh Elizar.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Pemerintah Indonesia dan upaya baik yang telah dilakukan Elnusa. "Progress pekerjaan survei seismik 2D KKP Jambi Merang di area terbuka telah terakuisisi sekitar 76,8% dari total keseluruhan program. Walaupun penuh dengan tantangan, Kami optimis pekerjaan survei ini akan dapat diselesaikan pada pertengahan Juli 2020," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, terdapat 128 cekungan yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut hanya 21 cekungan yang sudah diproduksi, 38 cekungan dalam tahap eksplorasi, sisanya sekitar 70 cekungan masih belum tersentuh dan potensial sebagai cadangan migas Indonesia.
"Adanya survei ini memiliki makna yang sangat penting dalam mendorong pencapaian target pemenuhan produksi migas nasional," ujar Dwi.
Pada kesempatan tersebut, SKK Migas memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina dan Elnusa yang terus berkomitmen melaksanakan pekerjaan walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Menurut Dwi, langkah ini sangat membanggakan, karena survei seismik terpanjang di Asia Pasifik ini dapat dilakukan dengan menggunakan kapal survei seismik berbendera Indonesia, dinahkodai serta diawaki oleh putera-puteri Indonesia. "Elnusa dapat menjadi pelopor serta kebanggaan jasa eksplorasi migas ke depannya," pungkas Dwi.
Lihat Juga: 2.000 Gempa Telah Terdeteksi, Apakah Ini Tanda Gunung Berapi Super California Akan Meletus?
Kegiatan eksplorasi ini adalah kerja sama antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan PT Pertamina (Persero) Group dan merupakan yang terbesar di Asia Pasifik dan Australia pada kurun waktu 10 tahun terakhir.
Elnusa sebagai perusahaan jasa energi mendapatkan kepercayaan penuh SKK Migas dan Pertamina untuk mendukung kegiatan eksplorasi ini dan menjadi bagian dalam penemuan cadangan migas raksasa di wilayah lautan Indonesia.
(Baca Juga: Elnusa Siapkan Belanja Modal Rp1,4 Triliun di 2020)
Hingga saat ini Elnusa telah menyelesaikan sepertiga lebih dari target pekerjaan survei seismik tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan ini disampaikan kepada Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto dan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam dalam Virtual Management Walk-through (Virtual MWT) di Kapal Elsa Regent, Selasa (26/5) lalu.
Direktur Utama Elnusa Elizar P Hasibuan mengemukakan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Kondisi operasional di perairan maupun pandemi Covid-19 merupakan suatu tantangan besar penyelesaian pekerjaan ini.
"Perlu berbagai penyesuaian kegiatan operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas data sesuai harapan. Namun, Kami optimistis kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai target," ucap Elizar.
Di tengah pandemi Covid-19, Elnusa menerapkan berbagai protokol pencegahan infeksi. Setiap person on board diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk rapid test, maupun isolasi sebelum naik ke Elsa Regent. Sementara untuk menghadapi tantangan operasional di perairan, Elnusa bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat mendukung kelancaran kegiatan. Elnusa juga menerapkan prosedur seismik ramah lingkungan yang berlaku secara internasional untuk memastikan kegiatan akuisisi data yang ramah biota laut.
"Kami berharap dukungan survei seismik ini menjadi awal baik untuk penemuan cadangan migas raksasa di Indonesia dan target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dapat tercapai pada tahun 2030," imbuh Elizar.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Pemerintah Indonesia dan upaya baik yang telah dilakukan Elnusa. "Progress pekerjaan survei seismik 2D KKP Jambi Merang di area terbuka telah terakuisisi sekitar 76,8% dari total keseluruhan program. Walaupun penuh dengan tantangan, Kami optimis pekerjaan survei ini akan dapat diselesaikan pada pertengahan Juli 2020," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, terdapat 128 cekungan yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut hanya 21 cekungan yang sudah diproduksi, 38 cekungan dalam tahap eksplorasi, sisanya sekitar 70 cekungan masih belum tersentuh dan potensial sebagai cadangan migas Indonesia.
"Adanya survei ini memiliki makna yang sangat penting dalam mendorong pencapaian target pemenuhan produksi migas nasional," ujar Dwi.
Pada kesempatan tersebut, SKK Migas memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina dan Elnusa yang terus berkomitmen melaksanakan pekerjaan walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Menurut Dwi, langkah ini sangat membanggakan, karena survei seismik terpanjang di Asia Pasifik ini dapat dilakukan dengan menggunakan kapal survei seismik berbendera Indonesia, dinahkodai serta diawaki oleh putera-puteri Indonesia. "Elnusa dapat menjadi pelopor serta kebanggaan jasa eksplorasi migas ke depannya," pungkas Dwi.
Lihat Juga: 2.000 Gempa Telah Terdeteksi, Apakah Ini Tanda Gunung Berapi Super California Akan Meletus?
(fai)