Ekonomi keuangan Islam, masa depan perekonomian dunia

Senin, 05 November 2012 - 17:35 WIB
Ekonomi keuangan Islam, masa depan perekonomian dunia
Ekonomi keuangan Islam, masa depan perekonomian dunia
A A A
Sindonews.com - Sistem ekonomi dan keuangan Islam telah berkembang selama tiga dekade terakhir ini dan meluas ke berbagai negara di dunia. Kenyataan inilah yang menjadi peluang bagi sistem ekonomi dan keuangan Islam untuk menjadi sistem perekonomian dunia di masa depan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Departemen Perbankan Islam Bank Indonesia Nawawi dalam Seminar Internasional Ekonomi dan Keuangan Islam : Prospek dan Tantangannya di Asri Medical Center (AMC) UMY Senin (5/11/2012).

Nawawi mengatakan, sistem ekonomi konvensional yang masih digunakan saat ini dinilai kurang efektif. Karena telah gagal menunjukan strategi yang tepat.

”Ini terjadi karena adanya konflik diantara sistem ekonomi konvensional yang dijalankan dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang ingin dicapai sebenarnya meliputi menciptakan persaudaraan, menggunakan nilai religius dan aturan agama serta nilai etika dan moral dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi,” ujarnya.

Oleh karena itulah, dikatakan Nawawi, sistem ekonomi Islam merupakan salah satu sistem ekonomi yang sangat mungkin untuk mencapai tujuan perekonomian dunia dengan sukses. Saat ini, bahkan beberapa negara nonMuslim seperti Inggris, Singapura, Korea dan Jepang juga turut mulai menjalankan sistem ekonomi dan keuangan Islam yang dulu hanya ditemukan di negara-negara muslim.

”Dalam catatan kami akhir tahun kemarin, jumlah aset keuangan Islam dunia telah mencapai sekitar USD1,357 triliun dengan pertumbuhan sekitar 10-28 persen pertahun. Ini tentu menunjukkan bahwa keuangan Islam menjadi indutri yang sangat menjanjikan dalam perkembangan keuangan dunia,” ungkapnya.

Menurut Nawawi, selain itu, keunggulan sistem ekonomi Islam ialah membuat perekonomian negara tersebut bisa lebih stabil. Sebagai contoh, negara Timur Tengah yang menggunakan sistem ekonomi dan keuangan Islam bisa terhindar dari krisis ekonomi. Indonesia sendiri baru mengenal sistem ekonomi dan keuangan Islam sekitar 1991.

”Saat ini, Indonesia sudah lengkap memiliki infrastruktur penunjang pelaksanaan sistem ekonomi dan keuangan Islam, mulai dari UU, bank Islam, institusi keuangan Islam, pegadaian Islam, reksa dana Islam hingga Bank Indonesia Islamic Certificate sebagai pihak yang mengatur operasi moneter Islam. Dan awal tahun depan, kami menargetkan kenaikan pangsa pasar hingga 5 persen dan meningkat menjadi 15-20 persen antara 2015-2020,” paparnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9193 seconds (0.1#10.140)