Antisipasi krisis global, Pemerintah siapkan Rp5,5 T

Kamis, 06 Desember 2012 - 11:26 WIB
Antisipasi krisis global, Pemerintah siapkan Rp5,5 T
Antisipasi krisis global, Pemerintah siapkan Rp5,5 T
A A A
Sindonews.com - Pemerintah akan menyiapkan dana mencapai Rp5,5 triliun untuk mengantisipasi krisis pada 2013 mendatang. Dana ini digunakan untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian global dan naik turunnya (volatilitas) harga pangan.

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan, untuk menjaga fleksibilitas krisis, pemerintah telah menyetujui dana yang selalu siap 24 jam. Anggaran tersebut, telah dimasukkan dalam R-APBN 2013.

"Saat ini, anggaran disiapkan Rp5,5 triliun untuk mengakomodasi ketidakpastian makroekonomi dan juga volatilitas harga pangan," kata dia, dalam Pembukaan Seminar bertajuk Financial Stability Through Effective Crisis Management and Inter-Agency Ordination, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2012).

Di hadapan ahli ekonomi dari berbagai negara, anggota Forum Koordinasi Stabilitas Keuangan Negara (FKSSK), Agus memaparkan bahwa fiskal Indonesia, meski dalam kondisi krisis yang tidak pasti, masih dalam posisi yang bagus. Selain itu, Agus memaparkan bahwa untuk memitigasi ketidakpastian global di 2013, pemerintah telah memiliki delapan strategi.

"Pertama terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh besarnya konsumsi domestik. Kedua, meningkatkan alokasi belanja modal dan infastruktur yang di 2013 mencapai Rp216,05 triliun atau meningkat 28,04 persen dari tahun lalu," tambah mantan direktuur utama Mandiri ini.

Pemerintah, tambahnya, juga akan meningkatkaan penyerapan anggaran lewat "Tim Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA)". Pasalnya, Agus menyebut, penyerapan anggaran yang semakin maksimal dan terkordinasi akan membuat penyerapan ekonomi semakin maksimal.

"Kementerian Keuangan, BI, OJK dan LPS juga bekerja bersama dalam FSSK untuk menjaga sistem keuangan dan meningkatkan early warning sistem khususnya dalam penyempurnaan Crisis Management Protocol (CMP)," jelas dia.

Selain itu, pemerintah, juga berjanji akan melanjutkan kebijakannya dalam menjaga pasar obligasi. "Terakhir, pemerintah juga akan menjaga neraca pembayaran," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7232 seconds (0.1#10.140)