Atlas Resources genjot produksi tambang di Sumsel
Minggu, 09 Desember 2012 - 17:51 WIB
Atlas Resources genjot produksi tambang di Sumsel
A
A
A
Sindonews.com - PT Atlas Resources Tbk (ARII) berencana akan mengembangkan infrastruktur di lokasi Hub Muba untuk meningkatkan produksi batu bara yang ditergetkan akan mencapai 9,25 juta ton/tahun pada 2015.
Dalam rencana tersebut Perseroan sudah memperoleh persetujuan pemerintah untuk pembangunan jalan angkut khusus untuk segala cuaca (haul road 2) sepanjang 137 km.
Perseroan dalam laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mengatakan haul road 2 tersebut akan menjadi jalur distribusi batu bara dari Hub Muba di Sumatera Selatan ke terminal batubara sungai milik Perseroan.
Persetujuan sudah didapatkan dari konsesi perhutanan, termasuk ijin pinjam pakai lahan yang akan dilalui oleh truk berkapasitas 120 ton. Perseroan juga akan menyiapkan terminal sungai dan fasilitas pemuatan tongkang dengan kapasitas hingga 8.000 ton.
Selama jalur angkut tersebut belum terealisasi maka haul road 1 akan digunakan untuk mengangkut batubara menuju sungai Lalan. Jalur tersebut telah ditingkatkan sehingga bisa dilalui truk berkapasitas 30 ton.
Sektor Hub Muba memiliki jenis batu bara Termal Low Rank dengan sumber daya 321,8 juta ton dan cadangan 95 juta ton per Oktober tahun ini. Potensi tersebut mendominasi sumber daya batu bara Perseroan yang totalnya mencapai 637,4 juta ton dan total cadangan yang mencapai 113,7 juta ton per Oktober tahun ini.
Pasar produk batubara dari Perseroan saat ini masih dikuasai oleh Taiwan 48 persen, Jepang 15 persen, China 13 persen, Domestik 12 persen, dan India 1 persen. Pada kuartal tiga tahun ini Perseroan mencatatkan volume produksi sebanyak 975 ribu ton, volume penjualan eksport 705 ribu ton, dan 101 ribu ton untuk pasar domestik. Sementara itu pendapatan senilai USD630 ribu.
Dalam rencana tersebut Perseroan sudah memperoleh persetujuan pemerintah untuk pembangunan jalan angkut khusus untuk segala cuaca (haul road 2) sepanjang 137 km.
Perseroan dalam laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mengatakan haul road 2 tersebut akan menjadi jalur distribusi batu bara dari Hub Muba di Sumatera Selatan ke terminal batubara sungai milik Perseroan.
Persetujuan sudah didapatkan dari konsesi perhutanan, termasuk ijin pinjam pakai lahan yang akan dilalui oleh truk berkapasitas 120 ton. Perseroan juga akan menyiapkan terminal sungai dan fasilitas pemuatan tongkang dengan kapasitas hingga 8.000 ton.
Selama jalur angkut tersebut belum terealisasi maka haul road 1 akan digunakan untuk mengangkut batubara menuju sungai Lalan. Jalur tersebut telah ditingkatkan sehingga bisa dilalui truk berkapasitas 30 ton.
Sektor Hub Muba memiliki jenis batu bara Termal Low Rank dengan sumber daya 321,8 juta ton dan cadangan 95 juta ton per Oktober tahun ini. Potensi tersebut mendominasi sumber daya batu bara Perseroan yang totalnya mencapai 637,4 juta ton dan total cadangan yang mencapai 113,7 juta ton per Oktober tahun ini.
Pasar produk batubara dari Perseroan saat ini masih dikuasai oleh Taiwan 48 persen, Jepang 15 persen, China 13 persen, Domestik 12 persen, dan India 1 persen. Pada kuartal tiga tahun ini Perseroan mencatatkan volume produksi sebanyak 975 ribu ton, volume penjualan eksport 705 ribu ton, dan 101 ribu ton untuk pasar domestik. Sementara itu pendapatan senilai USD630 ribu.
(gpr)
