BNI siap sokong infrastruktur asal jelas

Selasa, 18 Desember 2012 - 12:11 WIB
BNI siap sokong infrastruktur asal jelas
BNI siap sokong infrastruktur asal jelas
A A A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Gatot M. Suwondo mengakui perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap untuk menyokong pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Menurutnya, tidak usah diragukan pelat merah untuk mengeksekusi proyek yang ditawarkan pemerintah.

"Dari segi perhitungan pelaksanaan kita bisa, dan mungkin kita itu bisa lebih efisien lagi. Itu kalau diminta BUMN," ungkap Gatot dalam acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013, di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Akan tetapi, lanjut Gatot, kekurangan perusahaan adalah dalam hal regulasi. Regulasi, dia menegaskan adalah tugas pemerintah untuk memuluskan langkah proyek ini. "Cuma untuk masalah peraturan kita enggak jago, itu kalau bisa urusan Kementerian," jelasnya.

Gatot menjelaskan, dengan analogi dalam pembangunan jalan tol di Sumatera, lahan yang dianggap sering menjadi masalah utama, menurutnya bisa mengandalkan PTPN. Tawaran ini pastinya akan menguntungkan, baik untuk PTPN sendiri.

"Kalau lewatkan PTPN pasti lebih murah. PTPN juga lebih untung karena ada modal aset di luar perkebunan," paparnya.

Semen, Gatot menyarankan untuk mengomunikasikan dengan Semen Gresik. Perusahaan tersebut dapat memproduksi 12 juta ton per tahun, dan dimungkinkan dalam proyek ini dapat diberikan harga khusus.

"Tinggal bilang Hutama Karya butuh satu ton buat jalan. Bisa enggak special price dengan untung tak lebih dari lima persen? Kalau di luar ini terserah mau untuk berapa," tutur Gatot.

Kemudian pembiayaan, BNI siap untuk memberikan biaya dengan suku bunga yang rendah. Asalkan, Gatot menegaskan proyek ini jelas. Ada jaminan proyek ini akan selesai dan tanpa hambatan.

"Kita tahu itu untuk pembangunan, kita akan ambil multiplier effect-nya. Kalau jelas, dana kita jangka pendek bisa disiapkan," lanjutnya.

Selain itu, pembiayaan juga bisa memanfaatkan orang-orang kaya setempat untuk berpartisipasi, seperti dalam bentuk Bond. "Kita bisa juga ke BPD, karena uangnya banyak tapi proyeknya kurang," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1266 seconds (0.1#10.140)