BEI targetkan transaksi harian Rp5,5 T
A
A
A
Sindonews.com - Mengawali lembar baru perdagangan saham di tahun ular air ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung memasang target transaksi harian bisa mencapai Rp5,5 triliun.
Angka tersebut tergolong naik dibanding transaksi harian yang tercatat sepanjang tahun 2012 yang mencapai angka Rp4,8 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengaku pihaknya juga akan meningkatkan target jumlah perusahaan baru yang melakukan pencatatan saham perdana (initial publick offering/IPO) pada tahun ini sebanyak 30 emiten.
"Karena, kenaikan maupun pertumbuhan pada jumlah IPO tentu saja mempengaaruhi nilai transaksi harian," terang Ito di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Dirinya mengakui, target tersebut terus ditingkatkan sekaligus dibarengi dengan peningkatan kinerja oleh perusahaan di tahun 2013 ini. Pasalnya, pada tahun lalu target jumlah IPO masih belum terpenuhi dan harus dikejar pada tahun ini.
"Tahun lalu IPO tidak tercapai karena tiga perusahaan baru dapat efektif dari Bapepam, jadi 26 yang dapat efektif, tapi tiga lagi belum siap," tambah dia.
Lebih lanjut, dia berharap, kinerja yang sudah baik pada tahun-tahun sebelumnya dapat dipertahankan, begitu juga partisipasi investor dapat lebih memberi dukungan pada pasar modal Tanah Air.
"Kami mengharapkan tahun depan emiten dapat meningkatkan dan mempertahaankan kualitas pasar modal Indonesia. Di 2013, kami optimistis namun tetap waspada, krisis Eropa dan isu fiscall cliff harus diwaspadai," tutur dia.
Angka tersebut tergolong naik dibanding transaksi harian yang tercatat sepanjang tahun 2012 yang mencapai angka Rp4,8 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengaku pihaknya juga akan meningkatkan target jumlah perusahaan baru yang melakukan pencatatan saham perdana (initial publick offering/IPO) pada tahun ini sebanyak 30 emiten.
"Karena, kenaikan maupun pertumbuhan pada jumlah IPO tentu saja mempengaaruhi nilai transaksi harian," terang Ito di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Dirinya mengakui, target tersebut terus ditingkatkan sekaligus dibarengi dengan peningkatan kinerja oleh perusahaan di tahun 2013 ini. Pasalnya, pada tahun lalu target jumlah IPO masih belum terpenuhi dan harus dikejar pada tahun ini.
"Tahun lalu IPO tidak tercapai karena tiga perusahaan baru dapat efektif dari Bapepam, jadi 26 yang dapat efektif, tapi tiga lagi belum siap," tambah dia.
Lebih lanjut, dia berharap, kinerja yang sudah baik pada tahun-tahun sebelumnya dapat dipertahankan, begitu juga partisipasi investor dapat lebih memberi dukungan pada pasar modal Tanah Air.
"Kami mengharapkan tahun depan emiten dapat meningkatkan dan mempertahaankan kualitas pasar modal Indonesia. Di 2013, kami optimistis namun tetap waspada, krisis Eropa dan isu fiscall cliff harus diwaspadai," tutur dia.
(rna)