BBM bersubsidi Jateng dan DIY di bawah kuota
A
A
A
Sindonews.com - Penyaluran BBM bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta selama 2012 masih di bawah kuota, baik untuk jenis premium maupun solar. Namun, sisa kuota yang ada sangat tipis sekitar 0,01 persen.
“Penyalurannya berjalan baik dan kondusif sehingga penyaluran BBM bersubsidi baik premium maupun solar dapat disalurkan mendekati kuota dan tidak terjadi over,” terang Assistant Manager Eksternal Relation Pertamina, Pemasaran Jateng dan DIY, Heppy Wulansari.
Menurut Heppy, total penyaluran premium di wilayah Jateng dan DIY mencapai 3.522.400 KL atau 99,9% dari kuota yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3.523.490 KL. Sementara solar terealisasi 1.851.420 KL atau sekitar 99,8% dari kuota sebesar 1.855.471 KL. Untuk kuota 2013, Pertamina Pemasaran Jateng & DIY masih menunggu besaran volume dari pusat dan untuk saat ini Pertamina masih tetap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pertamina, lanjut Heppi, mengimbau agar masyarakat tetap melakukan pengisian bahan bakar sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil. Sesuai buku manual kendaraan bermotor, sebagian besar kendaraan bermesin bensin produksi tahun 2000 ke atas, mensyaratkan bahan bakar dengan oktan di atas 90. Spesifikasi tersebut, terdapat pada bahan bakar Pertamax (oktan 92) dan Pertamax Plus (oktan 95).
Demikian juga kendaraan bermesin diesel keluaran terbaru, khususnya berteknologi common rail atau turbo, yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar diesel berkualitas tinggi. Spesifikasi tersebut,dapat ditemui pada produk Pertamina DEX, yang juga telah memenuhi standard EURO 3.
“Saat ini BBM Non Subsidi tersedia secara merata di seluruh Kota/Kabupaten di wilayah Jateng dan DIY,” ujar Heppy.
Dari 702 SPBU yang ada, 573 diantaranya sudah menyediakan layanan produk Pertamax. Sementara Pertamina Dex dalam bentuk kemasan telah disediakan di 299 SPBU dan untuk curah (dispenser) ada di 28 SPBU.
“Penyalurannya berjalan baik dan kondusif sehingga penyaluran BBM bersubsidi baik premium maupun solar dapat disalurkan mendekati kuota dan tidak terjadi over,” terang Assistant Manager Eksternal Relation Pertamina, Pemasaran Jateng dan DIY, Heppy Wulansari.
Menurut Heppy, total penyaluran premium di wilayah Jateng dan DIY mencapai 3.522.400 KL atau 99,9% dari kuota yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3.523.490 KL. Sementara solar terealisasi 1.851.420 KL atau sekitar 99,8% dari kuota sebesar 1.855.471 KL. Untuk kuota 2013, Pertamina Pemasaran Jateng & DIY masih menunggu besaran volume dari pusat dan untuk saat ini Pertamina masih tetap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pertamina, lanjut Heppi, mengimbau agar masyarakat tetap melakukan pengisian bahan bakar sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil. Sesuai buku manual kendaraan bermotor, sebagian besar kendaraan bermesin bensin produksi tahun 2000 ke atas, mensyaratkan bahan bakar dengan oktan di atas 90. Spesifikasi tersebut, terdapat pada bahan bakar Pertamax (oktan 92) dan Pertamax Plus (oktan 95).
Demikian juga kendaraan bermesin diesel keluaran terbaru, khususnya berteknologi common rail atau turbo, yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar diesel berkualitas tinggi. Spesifikasi tersebut,dapat ditemui pada produk Pertamina DEX, yang juga telah memenuhi standard EURO 3.
“Saat ini BBM Non Subsidi tersedia secara merata di seluruh Kota/Kabupaten di wilayah Jateng dan DIY,” ujar Heppy.
Dari 702 SPBU yang ada, 573 diantaranya sudah menyediakan layanan produk Pertamax. Sementara Pertamina Dex dalam bentuk kemasan telah disediakan di 299 SPBU dan untuk curah (dispenser) ada di 28 SPBU.
(dmd)