Capex Rp1,78 T, WIKA cari pinjaman Rp1,25 T
Capex Rp1,78 T, WIKA cari pinjaman Rp1,25 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1,78 triliun.
Corporate Secretary WIKA Natal Argawan mengatakan, dana belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi usaha, akuisisi, penyertaan modal maupun investasi aset.
"Capex itu akan kita alokasikan untuk pengembangan usaha sebesar Rp898 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp213,6 miliar dan investasi aset tetap sebesar Rp192,9 miliar," ujarnya dalam acara Media Gathering WIKA, di Merah Delima Restorant, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Sementara, Natal menjelaskan, belanja modal untuk anak perusahaan mencapai Rp475,5 miliar. Total belanja modal tahun ini naik signifikan jika dibanding belanja modal tahun sebelumnya.
"Capex yang dianggarkan tahun ini naik 197 persen dibanding dengan anggaran capex tahun 2012 senilai Rp600 miliar," lanjut dia.
Adapun sumber pendanaan belanja modal, Natal menyebutkan, mayoritas berasal dari pinjaman perbankan dan sisanya dana internal. Porsi dari pinjaman perbankan sebesar 70 persen atau sekitar Rp1,25 triliun dan 30 persen sisanya Rp530 miliar berasal dari kas internal perseroan.
Corporate Secretary WIKA Natal Argawan mengatakan, dana belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi usaha, akuisisi, penyertaan modal maupun investasi aset.
"Capex itu akan kita alokasikan untuk pengembangan usaha sebesar Rp898 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp213,6 miliar dan investasi aset tetap sebesar Rp192,9 miliar," ujarnya dalam acara Media Gathering WIKA, di Merah Delima Restorant, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Sementara, Natal menjelaskan, belanja modal untuk anak perusahaan mencapai Rp475,5 miliar. Total belanja modal tahun ini naik signifikan jika dibanding belanja modal tahun sebelumnya.
"Capex yang dianggarkan tahun ini naik 197 persen dibanding dengan anggaran capex tahun 2012 senilai Rp600 miliar," lanjut dia.
Adapun sumber pendanaan belanja modal, Natal menyebutkan, mayoritas berasal dari pinjaman perbankan dan sisanya dana internal. Porsi dari pinjaman perbankan sebesar 70 persen atau sekitar Rp1,25 triliun dan 30 persen sisanya Rp530 miliar berasal dari kas internal perseroan.
(rna)
Explore More