WIKA mulai lanjutkan proyek di Libya
WIKA mulai lanjutkan proyek di Libya
A
A
A
Sindonews.com - Terkait rencana ekspansi ke Libya, pihak PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih menantikan selesainya prosesi revolusi Libya sebelum rencana tersebut dapat dilanjutkan.
Corporate Secretary Wijaya Karya Natal Agrawan menerangkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penghitungan ulang setelah sebelumnya perseroan terpaksa harus menarik 200 orang tenaga kerjanya akibat konflik tersebut.
"Kami sudah melakukan penghitungan ulang. Proyek yang sempat terhenti sudah pelan-pelan berjalan," terang dia dalam acara Media Gathering di Jakarta, Senin (7/1/2013).
Aspek yang menjadi perhitungan perseroan, kata Natal, terutama terkait keamanan di negeri rawan konflik tersebut. "Di luar dari harga, yang menjadi perhatian kita adalah aspek keamanan. Kita bisa masuk kalau keamanannya itu sudah terjamin," tegas dia.
Seperti diketahui, perusahaan kontruksi pelat merah ini pada 2010 lalu mendapatkan proyek pembangunan mal milik World Islamic Council Society (WICS) dan diperkirakan rampung setahun setelahnya. Dalam proyek tersebut, Wika mendapatkan porsi mayoritas sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen dimiliki Solar Sahara Investment.
Namun, akibat konflik di negara itu, proyek patungan tersebut dihentikan sementara dan perseroan telah memulangkan sekitar 200 pekerjanya.
Corporate Secretary Wijaya Karya Natal Agrawan menerangkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penghitungan ulang setelah sebelumnya perseroan terpaksa harus menarik 200 orang tenaga kerjanya akibat konflik tersebut.
"Kami sudah melakukan penghitungan ulang. Proyek yang sempat terhenti sudah pelan-pelan berjalan," terang dia dalam acara Media Gathering di Jakarta, Senin (7/1/2013).
Aspek yang menjadi perhitungan perseroan, kata Natal, terutama terkait keamanan di negeri rawan konflik tersebut. "Di luar dari harga, yang menjadi perhatian kita adalah aspek keamanan. Kita bisa masuk kalau keamanannya itu sudah terjamin," tegas dia.
Seperti diketahui, perusahaan kontruksi pelat merah ini pada 2010 lalu mendapatkan proyek pembangunan mal milik World Islamic Council Society (WICS) dan diperkirakan rampung setahun setelahnya. Dalam proyek tersebut, Wika mendapatkan porsi mayoritas sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen dimiliki Solar Sahara Investment.
Namun, akibat konflik di negara itu, proyek patungan tersebut dihentikan sementara dan perseroan telah memulangkan sekitar 200 pekerjanya.
(rna)
Explore More