BBRM akan terbitkan obligasi USD37 juta
A
A
A
Sindonews.com - Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam waktu dekat PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) berencana menerbitkan Convertible Bond (CB) senilai USD37 juta untuk mendukung proses pembayaran utang (refinancing) perseroan.
"Kita akan refinancing dengan menerbitkan CB 1 dan CB 2, jumlahnya masing-masing USD20 juta dan USD17 juta," ujar Direktur Utama BBRM, Loa Siong Bun di Gedung BEI Jakarta, Rabu (8/1/2013).
Penerbitan obligasi itu sendiri akan dibagi menjadi dua seri, yaitu CB 1 senilai USD17 juta dan CB 2 senilai USD20 juta. "Untuk CB 1 sebesar 30 persen berasal dari IPO sedangkan 40 persen dikonversi ke saham, sedangkan untuk CB 2 semuanya untuk saham," kata Bun.
Seperti diketahui, pada pagi tadi, perseroan telah mencatatkan saham perdananya dengan harga Rp230 per saham dengan dana segar Rp138 miliar. Adapun, saham yang dilepas sebanyak 600 juta lembar saham atau 24,3 persen dari modal yang disetorkan setelah penawaran umum.
Berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Masa penawaran awal dari IPO ini pada 5-14 Desember 2012, tanggal efektif pada 21 Desember, masa penawaran umum pada 27 Desember 2012-3 Januari 2013 dan pencatatan di bursa pada 9 Januari 2012.
Adapun dana hasil IPO tersebut, rencananya dialokasikan sebanyak 42 persen untuk membiayai sebagian pembelian dua unit kapal AHTS dari pihak terafiliasi. Sisanya akan dibiayai dari pinjaman perbankan. Sementara sekitar 51 persen akan digunakan perseroan untuk melakukan pembayaran 30 persen dari nilai pokok obligasi konversi I yang diterbitkan perseroan.
"Kita akan refinancing dengan menerbitkan CB 1 dan CB 2, jumlahnya masing-masing USD20 juta dan USD17 juta," ujar Direktur Utama BBRM, Loa Siong Bun di Gedung BEI Jakarta, Rabu (8/1/2013).
Penerbitan obligasi itu sendiri akan dibagi menjadi dua seri, yaitu CB 1 senilai USD17 juta dan CB 2 senilai USD20 juta. "Untuk CB 1 sebesar 30 persen berasal dari IPO sedangkan 40 persen dikonversi ke saham, sedangkan untuk CB 2 semuanya untuk saham," kata Bun.
Seperti diketahui, pada pagi tadi, perseroan telah mencatatkan saham perdananya dengan harga Rp230 per saham dengan dana segar Rp138 miliar. Adapun, saham yang dilepas sebanyak 600 juta lembar saham atau 24,3 persen dari modal yang disetorkan setelah penawaran umum.
Berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Masa penawaran awal dari IPO ini pada 5-14 Desember 2012, tanggal efektif pada 21 Desember, masa penawaran umum pada 27 Desember 2012-3 Januari 2013 dan pencatatan di bursa pada 9 Januari 2012.
Adapun dana hasil IPO tersebut, rencananya dialokasikan sebanyak 42 persen untuk membiayai sebagian pembelian dua unit kapal AHTS dari pihak terafiliasi. Sisanya akan dibiayai dari pinjaman perbankan. Sementara sekitar 51 persen akan digunakan perseroan untuk melakukan pembayaran 30 persen dari nilai pokok obligasi konversi I yang diterbitkan perseroan.
(rna)