Pegadaian bidik laba Rp2,4T
A
A
A
Sindonews.com - PT Pegadaian (Persero) membidik laba bersih pada 2013 senilai Rp2,4 triliun. Pendapatan tersebut akan ditopang dari target pendapatan sebesar Rp8,75 triliun.
Direktur Keuangan Pegadaian, Dwi Agus Pramudya mengatakan, tahun lalu perseroan berhasil meraup laba bersih sekitar Rp2 triliun, sedangkan untuk pendapatan mencapai Rp6-Rp7 triliun. Angka tersebut masih prognosa (unaudited) karena perseroan tengah mengaudit laporan keuangan akhir 2012.
"Tahun ini, kami membidik laba naik 20 persen, sedangkan untuk pendapatan sebesar 25 persen," ujar Dwi saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut dia, total omzet pada November 2012 tercatat sebesar Rp92 triliun, sehingga pada akhir tahun diproyeksikan bisa mencapai lebih dari Rp100 triliun. Proyeksi ini di bawah target awal 2012, yang mencapai Rp110 triliun.
Penyebab tidak tercapainya target omzet, Dwi menjelaskan karena harga emas pada kuartal I dan II tahun lalu mengalami penurunan. Sementara itu, perusahaan pegadaian pelat merah ini mengaku, tahun ini membutuhkan dana sebesar Rp8 triliun untuk meningkatkan penyaluran kreditnya kepada masyarakat.
Adapun sumber pendanaan akan dicari melalui pasar modal dan perbankan, dengan komposisi 50 persen dengan menerbitkan obligasi dan sisanya melalui pinjaman perbankan.
Untuk penerbitan Obligasi, perseroan masih menunggu waktu yang tepat. Selain obligasi, tahun ini perseroan juga berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan tenor tiga tahun.
"Kami belum bisa disclose mengenai nilai untuk obligasi dan MTN karena masih menunggu keputusan pemegang saham," tegasnya.
Direktur Keuangan Pegadaian, Dwi Agus Pramudya mengatakan, tahun lalu perseroan berhasil meraup laba bersih sekitar Rp2 triliun, sedangkan untuk pendapatan mencapai Rp6-Rp7 triliun. Angka tersebut masih prognosa (unaudited) karena perseroan tengah mengaudit laporan keuangan akhir 2012.
"Tahun ini, kami membidik laba naik 20 persen, sedangkan untuk pendapatan sebesar 25 persen," ujar Dwi saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut dia, total omzet pada November 2012 tercatat sebesar Rp92 triliun, sehingga pada akhir tahun diproyeksikan bisa mencapai lebih dari Rp100 triliun. Proyeksi ini di bawah target awal 2012, yang mencapai Rp110 triliun.
Penyebab tidak tercapainya target omzet, Dwi menjelaskan karena harga emas pada kuartal I dan II tahun lalu mengalami penurunan. Sementara itu, perusahaan pegadaian pelat merah ini mengaku, tahun ini membutuhkan dana sebesar Rp8 triliun untuk meningkatkan penyaluran kreditnya kepada masyarakat.
Adapun sumber pendanaan akan dicari melalui pasar modal dan perbankan, dengan komposisi 50 persen dengan menerbitkan obligasi dan sisanya melalui pinjaman perbankan.
Untuk penerbitan Obligasi, perseroan masih menunggu waktu yang tepat. Selain obligasi, tahun ini perseroan juga berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan tenor tiga tahun.
"Kami belum bisa disclose mengenai nilai untuk obligasi dan MTN karena masih menunggu keputusan pemegang saham," tegasnya.
(rna)