Menciptakan nilai tambah dengan strategi korporat
A
A
A
Strategi korporat dibuat untuk mencapai tujuan atau gol yang direncanakan baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Semakin canggih dan semakin dapat mengakomodasi semua kepentingan dan peluang, tentu semakin baik, tinggal menjalani dan tibalah perusahaan di tujuan.
Dalam strategi harus tercermin alokasi sumber daya dengan return yang maksimal yang merupakan nilai tambah bagi perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada kenyataannya banyak perusahaan yang membuat strategi tanpa memperhitungkan dengan baik antara penggunaan sumber daya dan penambahan nilai bagi perusahaan.
Strategi dibedakan dan dipersiapkan untuk jangka menengah satu-tiga tahun ke depan, sementara jangka panjang setiap tiga-lima tahun. Seharusnya ada benang merah antara satu strategi ke strategi yang lain untuk melihat perkembangan dan faktor-faktor penunjangnya.
Sangat diperlukan sebuah konsistensi pendekatan dalam penyusunan strategi yang dilakukan secara teratur, tidak kapan-kapan, dan tidak pula kapan perlu, di mana pada intinya bagaimana perusahaan melakukan alokasi dan relokasi sumber daya dan mengurangi bahkan jika mungkin sekaligus meniadakan penghalang-penghalang agar kecepatan perkembangan dan perluasan lebih terjamin.
McKinsey, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 150 eksekutif di berbagai perusahaan multi/transnasional, merangkum beberapa aspek atau faktor dalam penyusunan strategi perusahaan yang memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Beberapa strategi dalam memperbesar dan memperluas perusahaan baik ke dalam maupun ke luar:
Pertama, acquiring new businesses – merupakan praktik yang lazim diterapkan oleh perusahaan konglomerasi. Kedua, entering/exiting major markets – memasuki pasar yang berpotensi, atau sebaliknya keluar dari pasar tersebut jika tidak memungkinkan untuk mengembangkan lebih jauh, pesaing berlomba-lomba masuk pasar dan biaya untuk mempertahankan sudah jauh melampaui pendapatan.
Ketiga, restructuring the organization – merestrukturisasi organisasi agar lebih efisien. Keempat, driving performance transformation – mendorong terjadinya perubahan-perubahan yang cukup drastis sehingga terjadi kembali peningkatan. Kelima, making major changes in operating expenditures across the corporate portfolio – melakukan perubahanperubahan terhadap pembelanjaan masing-masing portofolio (harta dan kekuatan) perusahaan.
Keenam, redesigning key processes – meninjau dan melakukan perubahan termasuk alur agar lebih cepat, tetap atau lebih efektif, dan lebih efisien. Ketujuh, making major shifts in talent across the corporate portfolio. Mengubah dan menempatkan orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan pada tempatnya. Putting the right man in the right job.
Ternyata dalam pemikiran dan penyusunan strategi perkembangan dan perluasan tidak selalu berjalan lancar dengan ada hambatan-hambatan di kalangan internal seperti pengambil keputusan sangat berhati-hati dan lebih memilih untuk menghindari risiko, masing-masing unit bisnis menuntut hak pendanaan lebih dari tahun sebelumnya atau paling tidak sama dengan tahun lalu, kemudian pendanaan dilakukan proporsional berdasarkan ukuran besarnya unit bisnis, sementara kebutuhan berbeda dan dalam tahap lifecycle yang berbeda, serta staf dan karyawan menolak direlokasi padahal mereka yang dibutuhkan di lokasi lain.
Beberapa informasi dan masukan dalam penyusunan strategi korporat menurut peringkat adalah macrolevel trends (tren yang terjadi secara makro), performance of overall portfolio (performa masingmasing portofolio dan gabungan seluruh unit bisnis), industry dynamics (perkembangan terakhir di industri di mana produk dan jasa layanan perusahaan kita berada), dan financial projections (proyeksi keuangan). Setelah itu yang berkaitan langsung dengan pasar dan operasional.
Setelah melalui proses tinjauan dan analisis atas semua masukan dan informasi, disusun strategi melalui tahapantahapan: business unit strategy reviews (tinjauan terhadap strategi masing-masing unit bisnis dan konsolidasi perusahaan), Transactions (e.g.M&A, divestitures) (transaksi-transaksi baik tahapan, dana, dan sumber daya lain yang terkait budgeting (penganggaran); operating reviews (tinjauan operasionil); approval, allocation of capital expenditures (penataan dan prosedur persetujuan terhadap penggunaan dana dan investasi); talent development (pengembangan keahlian dan keterampilan melalui pelatihan dan rotasi); assignment (pengangkatan dan penugasan-penugasan untuk menempatkan orang-orang yang tepat); investor relations management (pembinaan hubungan dengan pasar modal dan para pemegang saham); analyst communications (hubungan dengan para analis pasar modal); incentive structure, compensation (skema kompensasi dan insentif bagi karyawan semua lapisan terutama yang berkontribusi langsung kepada penjualan)
Semoga membantu untuk penyusunan strategi perusahaan Anda ke depan. Sukses!
DR. ELIEZER H. HARDJO, PH.D., CM
Ketua Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) & Institute of Certified Professional Managers
Dalam strategi harus tercermin alokasi sumber daya dengan return yang maksimal yang merupakan nilai tambah bagi perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada kenyataannya banyak perusahaan yang membuat strategi tanpa memperhitungkan dengan baik antara penggunaan sumber daya dan penambahan nilai bagi perusahaan.
Strategi dibedakan dan dipersiapkan untuk jangka menengah satu-tiga tahun ke depan, sementara jangka panjang setiap tiga-lima tahun. Seharusnya ada benang merah antara satu strategi ke strategi yang lain untuk melihat perkembangan dan faktor-faktor penunjangnya.
Sangat diperlukan sebuah konsistensi pendekatan dalam penyusunan strategi yang dilakukan secara teratur, tidak kapan-kapan, dan tidak pula kapan perlu, di mana pada intinya bagaimana perusahaan melakukan alokasi dan relokasi sumber daya dan mengurangi bahkan jika mungkin sekaligus meniadakan penghalang-penghalang agar kecepatan perkembangan dan perluasan lebih terjamin.
McKinsey, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 150 eksekutif di berbagai perusahaan multi/transnasional, merangkum beberapa aspek atau faktor dalam penyusunan strategi perusahaan yang memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Beberapa strategi dalam memperbesar dan memperluas perusahaan baik ke dalam maupun ke luar:
Pertama, acquiring new businesses – merupakan praktik yang lazim diterapkan oleh perusahaan konglomerasi. Kedua, entering/exiting major markets – memasuki pasar yang berpotensi, atau sebaliknya keluar dari pasar tersebut jika tidak memungkinkan untuk mengembangkan lebih jauh, pesaing berlomba-lomba masuk pasar dan biaya untuk mempertahankan sudah jauh melampaui pendapatan.
Ketiga, restructuring the organization – merestrukturisasi organisasi agar lebih efisien. Keempat, driving performance transformation – mendorong terjadinya perubahan-perubahan yang cukup drastis sehingga terjadi kembali peningkatan. Kelima, making major changes in operating expenditures across the corporate portfolio – melakukan perubahanperubahan terhadap pembelanjaan masing-masing portofolio (harta dan kekuatan) perusahaan.
Keenam, redesigning key processes – meninjau dan melakukan perubahan termasuk alur agar lebih cepat, tetap atau lebih efektif, dan lebih efisien. Ketujuh, making major shifts in talent across the corporate portfolio. Mengubah dan menempatkan orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan pada tempatnya. Putting the right man in the right job.
Ternyata dalam pemikiran dan penyusunan strategi perkembangan dan perluasan tidak selalu berjalan lancar dengan ada hambatan-hambatan di kalangan internal seperti pengambil keputusan sangat berhati-hati dan lebih memilih untuk menghindari risiko, masing-masing unit bisnis menuntut hak pendanaan lebih dari tahun sebelumnya atau paling tidak sama dengan tahun lalu, kemudian pendanaan dilakukan proporsional berdasarkan ukuran besarnya unit bisnis, sementara kebutuhan berbeda dan dalam tahap lifecycle yang berbeda, serta staf dan karyawan menolak direlokasi padahal mereka yang dibutuhkan di lokasi lain.
Beberapa informasi dan masukan dalam penyusunan strategi korporat menurut peringkat adalah macrolevel trends (tren yang terjadi secara makro), performance of overall portfolio (performa masingmasing portofolio dan gabungan seluruh unit bisnis), industry dynamics (perkembangan terakhir di industri di mana produk dan jasa layanan perusahaan kita berada), dan financial projections (proyeksi keuangan). Setelah itu yang berkaitan langsung dengan pasar dan operasional.
Setelah melalui proses tinjauan dan analisis atas semua masukan dan informasi, disusun strategi melalui tahapantahapan: business unit strategy reviews (tinjauan terhadap strategi masing-masing unit bisnis dan konsolidasi perusahaan), Transactions (e.g.M&A, divestitures) (transaksi-transaksi baik tahapan, dana, dan sumber daya lain yang terkait budgeting (penganggaran); operating reviews (tinjauan operasionil); approval, allocation of capital expenditures (penataan dan prosedur persetujuan terhadap penggunaan dana dan investasi); talent development (pengembangan keahlian dan keterampilan melalui pelatihan dan rotasi); assignment (pengangkatan dan penugasan-penugasan untuk menempatkan orang-orang yang tepat); investor relations management (pembinaan hubungan dengan pasar modal dan para pemegang saham); analyst communications (hubungan dengan para analis pasar modal); incentive structure, compensation (skema kompensasi dan insentif bagi karyawan semua lapisan terutama yang berkontribusi langsung kepada penjualan)
Semoga membantu untuk penyusunan strategi perusahaan Anda ke depan. Sukses!
DR. ELIEZER H. HARDJO, PH.D., CM
Ketua Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) & Institute of Certified Professional Managers
(rna)