PTPP serap 51 persen dana IPO
A
A
A
Sindonews.com - PT PP Tbk (PTPP) hingga akhir tahun ini telah merealisasikan sekitar 51,32 persen dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) atau mencapai Rp290,48 miliar.
Perseroan pada saat mencatat sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Januari 2010 memperoleh dana segar sebesar Rp581,83 miliar dan setelah dikurangi biaya administrasi, maka dana bersih dari IPO menjadi Rp566,06 miliar.
Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo mengatakan, dana hasil IPO tersebut berdasarkan prospektus digunakan sebesar 47 persen atau setara Rp266,05 miliar untuk melakukan penyertaan saham pada perusahaan patungan yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek pembangkit, sekitar 12 persen atau setara 67,93 miliar untuk penyertaan saham pada anak perusahaan bidang properti dan realty.
"Sedangkan sisanya senilai Rp232,09 miliar untuk modal kerja perseroan," kata dia dalam keterbukan informasi BEI, Senin (14/1/2013).
Namun, realisasinya hingga akhir tahun lalu, porsi untuk pembangunan pembangkit listrik baru digunakan sebesar Rp58,4 miliar. Perseroan belum menggunakan dana yang dialokasikan untuk anak perusahaan di bidang properti dan realty. Adapun dana untuk modal kerja, sudah digunakan seluruhnya.
Sisa dana IPO per akhir 2012 tercatat senilai Rp275,59 miliar. Sisa dana hasil IPO tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu rata-rata satu bulan di Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Bukopin dan DBS Bank.
Perseroan pada saat mencatat sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Januari 2010 memperoleh dana segar sebesar Rp581,83 miliar dan setelah dikurangi biaya administrasi, maka dana bersih dari IPO menjadi Rp566,06 miliar.
Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo mengatakan, dana hasil IPO tersebut berdasarkan prospektus digunakan sebesar 47 persen atau setara Rp266,05 miliar untuk melakukan penyertaan saham pada perusahaan patungan yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek pembangkit, sekitar 12 persen atau setara 67,93 miliar untuk penyertaan saham pada anak perusahaan bidang properti dan realty.
"Sedangkan sisanya senilai Rp232,09 miliar untuk modal kerja perseroan," kata dia dalam keterbukan informasi BEI, Senin (14/1/2013).
Namun, realisasinya hingga akhir tahun lalu, porsi untuk pembangunan pembangkit listrik baru digunakan sebesar Rp58,4 miliar. Perseroan belum menggunakan dana yang dialokasikan untuk anak perusahaan di bidang properti dan realty. Adapun dana untuk modal kerja, sudah digunakan seluruhnya.
Sisa dana IPO per akhir 2012 tercatat senilai Rp275,59 miliar. Sisa dana hasil IPO tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu rata-rata satu bulan di Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Bukopin dan DBS Bank.
(rna)