2013, APLN alokasikan capex Rp4,5 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2013 sebesar Rp4,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai beberapa proyek baru tahun ini.
"Tahun ini, kita akan alokasikan capex sekitar Rp4-4,5 triliun," terang Direktur Keuangan APLN, Cecar Dela Cruz di Central Park Penang Bistro, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Dana capex tersebut, terang Cecar, sebagian akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang sudah berjalan sekaligus membiayai sejumlah proyek baru. Proyek yang saat ini sedang berjalan, salah sataunya adalah proyek Superblok Green Bay di Pluit, Jakarta. Selain itu, ada proyek apartemen di Jakarta dan Balikpapan.
Sementara, Cecar menambahkan, untuk memenuhi pendanaan capex, perseroan akan menyiapkan dari pendapatan hasil penjualan unit properti yang sudah dibangun. Sedangkan sisanya akan didanai dari pinjaman bank.
"Akan kita danai dari marketing sales, dana operasional dan sebagian kontribusi pinjaman bank," tegasnya. Sementara untuk capex tahun lalu, perseroan memperkirakan telah menyerapnya mencapai Rp2,9-3 triliun.
"Tahun ini, kita akan alokasikan capex sekitar Rp4-4,5 triliun," terang Direktur Keuangan APLN, Cecar Dela Cruz di Central Park Penang Bistro, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Dana capex tersebut, terang Cecar, sebagian akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang sudah berjalan sekaligus membiayai sejumlah proyek baru. Proyek yang saat ini sedang berjalan, salah sataunya adalah proyek Superblok Green Bay di Pluit, Jakarta. Selain itu, ada proyek apartemen di Jakarta dan Balikpapan.
Sementara, Cecar menambahkan, untuk memenuhi pendanaan capex, perseroan akan menyiapkan dari pendapatan hasil penjualan unit properti yang sudah dibangun. Sedangkan sisanya akan didanai dari pinjaman bank.
"Akan kita danai dari marketing sales, dana operasional dan sebagian kontribusi pinjaman bank," tegasnya. Sementara untuk capex tahun lalu, perseroan memperkirakan telah menyerapnya mencapai Rp2,9-3 triliun.
(rna)