Banjir, harga bahan pokok di Maros naik
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros, Sulawesi Selatan menyoroti Koperindag Maros yang belum mampu mengatasi kenaikan beberapa harga bahan pokok di pasar.
Anggota Komisi II DPRD Maros, yang membidangi Perdagangan, A Patarai Amir menuturkan, saat ini harga beberapa bahan pokok di pasar melambung naik. Dia memperkirakan, kenaikan itu terkait bencana banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Sulsel, termasuk Maros.
Menurut dia, kenaikan harga ini sudah bisa diantisipasi oleh Koperindag, selaku instansi yang membawahi masalah perdagangan. Jika dibiarkan, maka akan berdampak langsung kepada warga.
"Harusnya Koperindag lebih cekatan dalam menanggapi permasalahan ini. Karena memang itu bidang mereka. Setidaknya, Koperindag menahan laju kenaikan harga akibat banjir," ungkapnya, Jumat (18/1/2013).
Berdasarkan pantauannya di beberapa pasar, kenaikan harga bahan pokok terlihat pada harga beras dan telur. Harga telur saat ini menembus Rp33 ribu per rak. "Biasanya telur itu bisa di dapat dengan kisaran Rp27.000 per rak. Namun saat ini tidak bisa lagi," ujar Patarai.
Seharusnya, kata politisi Golkar ini, guna meredam gejolak dari masyarakat, Koperindag Maros harus menggelar pasar murah di kecamatan yang terkena dampak bencana.
Anggota Komisi II DPRD Maros, yang membidangi Perdagangan, A Patarai Amir menuturkan, saat ini harga beberapa bahan pokok di pasar melambung naik. Dia memperkirakan, kenaikan itu terkait bencana banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Sulsel, termasuk Maros.
Menurut dia, kenaikan harga ini sudah bisa diantisipasi oleh Koperindag, selaku instansi yang membawahi masalah perdagangan. Jika dibiarkan, maka akan berdampak langsung kepada warga.
"Harusnya Koperindag lebih cekatan dalam menanggapi permasalahan ini. Karena memang itu bidang mereka. Setidaknya, Koperindag menahan laju kenaikan harga akibat banjir," ungkapnya, Jumat (18/1/2013).
Berdasarkan pantauannya di beberapa pasar, kenaikan harga bahan pokok terlihat pada harga beras dan telur. Harga telur saat ini menembus Rp33 ribu per rak. "Biasanya telur itu bisa di dapat dengan kisaran Rp27.000 per rak. Namun saat ini tidak bisa lagi," ujar Patarai.
Seharusnya, kata politisi Golkar ini, guna meredam gejolak dari masyarakat, Koperindag Maros harus menggelar pasar murah di kecamatan yang terkena dampak bencana.
(izz)