Mayoritas bank di Eropa memprediksi terjadi stagnasi
A
A
A
Sindonews.com - Bank-bank di Eropa memprediksi prospek bisnis mereka akan stagnan dalam enam bulan ke depan, menyusul masih buruknya perekonomian di sejumlah negara.
Hal tersebut terungkap dari studi yang dilakukan Konsultan Ernst & Young terhadap 269 bank di Eropa. Berdasarkan hasil survei, ditemukan 37 persen bank-bank di sana mengharapkan peningkatan kegiatan. Sementara 24 persen bank memprediksi terjadi kemerosotan. Sisanya, 39 persen memperkirakan akan terjadi stagnasi.
"Lembaga kredit Italia dan Spanyol percaya negara mereka masih dalam kondisi buruk akibat krisis utang dan mereka berusaha memperbaiki bisnisnya," kata salah seorang penulis studi, Dirk Mueller-Tronnier seperti dilansir Expatica, Senin (21/1/2013).
Studi tersebut juga melaporkan 45 persen bank berencana melakukan penghematan dengan memotong jumlah karyawan, terutama di bagian perkantoran.
Sementara itu, Claus-Peter Wagner, penulis studi lainnya, mengatakan, langkah darurat yang dilakukan Bank Sentral Eropa, seperti program pembelian obligasi telah membantu meyakinkan bank-bank di 'Benua Biru' yang tengah mengalami krisis untuk kembali bangkit.
Hal tersebut terungkap dari studi yang dilakukan Konsultan Ernst & Young terhadap 269 bank di Eropa. Berdasarkan hasil survei, ditemukan 37 persen bank-bank di sana mengharapkan peningkatan kegiatan. Sementara 24 persen bank memprediksi terjadi kemerosotan. Sisanya, 39 persen memperkirakan akan terjadi stagnasi.
"Lembaga kredit Italia dan Spanyol percaya negara mereka masih dalam kondisi buruk akibat krisis utang dan mereka berusaha memperbaiki bisnisnya," kata salah seorang penulis studi, Dirk Mueller-Tronnier seperti dilansir Expatica, Senin (21/1/2013).
Studi tersebut juga melaporkan 45 persen bank berencana melakukan penghematan dengan memotong jumlah karyawan, terutama di bagian perkantoran.
Sementara itu, Claus-Peter Wagner, penulis studi lainnya, mengatakan, langkah darurat yang dilakukan Bank Sentral Eropa, seperti program pembelian obligasi telah membantu meyakinkan bank-bank di 'Benua Biru' yang tengah mengalami krisis untuk kembali bangkit.
(dmd)