Antam batal lakukan right issue
A
A
A
Sindonews.com - Selain batalnya penawaran saham perdana (IPO) PT Pos Indonesia dan PT Pegadaian, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga menyatakan pembatalan rencana right issue PT Aneka Tambang (Antam).
"Right issue Antam 5 persen juga belum bisa dilakukan," ucap Dahlan Iskan usai Rapat Koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Dahlan menjelaskan, batalnya right issue Antam disebabkan jatuhnya harga saham pertambangan. Pihaknya rugi bila melepas saham Antam saat ini karena sebenarnya kinerja Antam bagus sehingga sahamnya bisa dijual dengan harga yang jauh lebih baik pada saat harga saham pertambangan stabil.
"Karena harga saham lagi jatuh. Terutama saham-saham pertambangan lagi jatuh, sementara perform Antam sebagai perusahaan itu cukup baik," ujar dia.
Selain itu, lanjut Dahlan, tambahan modal dalam jumlah besar dari right issue tidak mendesak dibutuhkan Antam. Proyek-proyek Antam masih bisa dibiayai melalui pinjaman-pinjaman dari bank.
"Jumlah pinjamannya itu belum besar sehingga proyek-proyeknya diusahakan dulu lewat pinjaman bank, kalau kurang baru diselenggarakan lagi (right issue)," jelasnya.
"Right issue Antam 5 persen juga belum bisa dilakukan," ucap Dahlan Iskan usai Rapat Koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Dahlan menjelaskan, batalnya right issue Antam disebabkan jatuhnya harga saham pertambangan. Pihaknya rugi bila melepas saham Antam saat ini karena sebenarnya kinerja Antam bagus sehingga sahamnya bisa dijual dengan harga yang jauh lebih baik pada saat harga saham pertambangan stabil.
"Karena harga saham lagi jatuh. Terutama saham-saham pertambangan lagi jatuh, sementara perform Antam sebagai perusahaan itu cukup baik," ujar dia.
Selain itu, lanjut Dahlan, tambahan modal dalam jumlah besar dari right issue tidak mendesak dibutuhkan Antam. Proyek-proyek Antam masih bisa dibiayai melalui pinjaman-pinjaman dari bank.
"Jumlah pinjamannya itu belum besar sehingga proyek-proyeknya diusahakan dulu lewat pinjaman bank, kalau kurang baru diselenggarakan lagi (right issue)," jelasnya.
(gpr)