Anak usaha INDY terbitkan obligasi USD500 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya, yakni Indo Energy Finance II B.V telah menerbitkan surat utang (obligasi) global senilai USD500 juta.
Sekretaris Perusahaan Indika Energy Dede Happy Hardi mengatakan, anak usaha perseroan yang didirikan berdasarkan hukum negara Belanda tersebut telah menuntaskan transaksi penerbitan obligasi global pada 24 Januari 2013.
"Suku bunga obligasi internasional sebesar 6,375 persen per tahun," kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/1/2013).
Adapun tanggal jatuh tempo obligasi global pada 2023. Untuk menerbitkan obligasi global tersebut, perseroan telah menunjuk PT Indika Inti corpindo, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, Tripatra (Singapoere) Pte Ltd sebagai penjamin. Sementara Citicorp International Ltd ditunjuk sebagai wali amanat (trustee).
Sementara itu, Moody's telah memberikan peringkat B1 terhadap obligasi global perseroan, dengan prospek stabil. Dana hasil penerbitan obligasi global tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman senilai USD235 juta dan menebus utang jatuh tempo senilai USD230 juta serta modal kerja.
Sekretaris Perusahaan Indika Energy Dede Happy Hardi mengatakan, anak usaha perseroan yang didirikan berdasarkan hukum negara Belanda tersebut telah menuntaskan transaksi penerbitan obligasi global pada 24 Januari 2013.
"Suku bunga obligasi internasional sebesar 6,375 persen per tahun," kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/1/2013).
Adapun tanggal jatuh tempo obligasi global pada 2023. Untuk menerbitkan obligasi global tersebut, perseroan telah menunjuk PT Indika Inti corpindo, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, Tripatra (Singapoere) Pte Ltd sebagai penjamin. Sementara Citicorp International Ltd ditunjuk sebagai wali amanat (trustee).
Sementara itu, Moody's telah memberikan peringkat B1 terhadap obligasi global perseroan, dengan prospek stabil. Dana hasil penerbitan obligasi global tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman senilai USD235 juta dan menebus utang jatuh tempo senilai USD230 juta serta modal kerja.
(rna)