Toyota rebut penjualan mobil terbanyak 2012
A
A
A
Sindonews.com - Raksasa otomotif Jepang, Toyota membukukan rekor penjualan, sekaligus merebut kembali pasar mobil dunia dari General Motors (GM) AS pada 2012.
Dilansir Reuters, Senin (28/1/2013), penjualan Toyota tahun lalu meningkat 22,6 persen menjadi 9,75 juta kendaraan. Hasil positif ini diikuti Nissan dengan membukukan kenaikan penjualan sebesar 5,8 persen menjadi 4,94 juta unit.
Angka-angka tersebut mengangkat kembali Toyota ke peringkat teratas penjualan mobil global, setelah sebelumnya direbut GM pada 2011, akibat tsunami pada 11 Maret silam, yang menghambat produksi mobil Jepang.
Penjualan di Asia yang kuat dan meningkatnya pasar mobil pick-up di Amerika Utara, mengimbangi melemahnya permintaan pasar Eropa dan China akibat retaknya hubungan kedua negara.
Pada November 2012, Toyota menaikkan proyeksi keuntungan sampai 780 miliar yen (USD 8,57 miliar) untuk tahun fiskal hingga Maret, atau naik dari 760 miliar yen.
Sementara Nissan, yang sebagian sahamnya dimiliki Renault Prancis, memperingatkan laba bersih fiskal sebesar 320 miliar yen, turun 20 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 400 miliar yen.
Di sisi lain, menguatnya yen dan ketidakpastian pasar di China dan Eropa telah membebani prospek laba Toyota yang memaksa melakukan pemotongan biaya, termasuk penurunan jumlah tenaga kerja, pengurangan biaya penelitian dan pengembangan.
Dilansir Reuters, Senin (28/1/2013), penjualan Toyota tahun lalu meningkat 22,6 persen menjadi 9,75 juta kendaraan. Hasil positif ini diikuti Nissan dengan membukukan kenaikan penjualan sebesar 5,8 persen menjadi 4,94 juta unit.
Angka-angka tersebut mengangkat kembali Toyota ke peringkat teratas penjualan mobil global, setelah sebelumnya direbut GM pada 2011, akibat tsunami pada 11 Maret silam, yang menghambat produksi mobil Jepang.
Penjualan di Asia yang kuat dan meningkatnya pasar mobil pick-up di Amerika Utara, mengimbangi melemahnya permintaan pasar Eropa dan China akibat retaknya hubungan kedua negara.
Pada November 2012, Toyota menaikkan proyeksi keuntungan sampai 780 miliar yen (USD 8,57 miliar) untuk tahun fiskal hingga Maret, atau naik dari 760 miliar yen.
Sementara Nissan, yang sebagian sahamnya dimiliki Renault Prancis, memperingatkan laba bersih fiskal sebesar 320 miliar yen, turun 20 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 400 miliar yen.
Di sisi lain, menguatnya yen dan ketidakpastian pasar di China dan Eropa telah membebani prospek laba Toyota yang memaksa melakukan pemotongan biaya, termasuk penurunan jumlah tenaga kerja, pengurangan biaya penelitian dan pengembangan.
(dmd)