PDAM Titra Lematang terima bantuan Rp7 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lematang Enim menerima bantuan dari pemerintah Australia sebesar Rp7 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk memasang sedikitnya 3.500 unit sambungan air bersih bersubsidi.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Lematang Enim, Puryadi mengatakan, dari bantuan tersebut pihaknya akan mengalokasikan sebesar Rp2 juta setiap unit sambungan air, yaitu untuk biaya meterial dan pemasangan.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan bagi masyarakat yang berhak menerimanya. Ditargetkan, pada Maret 2013, pemasangan sambungan air bersih ini sudah dilaksanakan.
"Untuk hitungan normal, setiap pemasangan akan dikenakan biaya sebesar Rp1,3 juta per satu unit. Namun, dengan adanya program ini, maka pelanggan cukup membayar Rp350 ribu," ujar Puryadi di Muaraenim, Rabu (30/1/2013).
Menurut Puryadi, bantuan ini nantinya akan disebar di seluruh wilayah Kabupaten Muaraenim yang telah memiliki jaringan air bersih. Adapun kriteria untuk masyarakat penerima subsidi, di antaranya memiliki daya listrik kurang dari 900 watt, kondisi rumah sangat sederhana, bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau karyawan BUMN/BUMD, serta sejumlah pertimbangan ekonomi lainnya.
"Intinya penerima bantuan ini harus benar-benar masyarakat yang kurang mampu. Terkait hal ini, kami meminta bantuan dari perangkat desa masing-masing untuk melakukan pendataan masyarakat yang kurang mampu tersebut," terang Puryadi.
Untuk mekanismenya, lanjut Purwadi, pemerintah Australia, meminta pihak PDAM mengadakan material dan pemasangan terlebih dahulu. Setelah semuanya terpasang, yakni sebanyak 3.500 unit sambungan akan dilakukan pemeriksaan oleh tim konsultan dari pemerintah Australia. "Bila pengerjaan dinilai baik, barulah dana ini dicairkan," ujar Puryudi.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Lematang Enim, Puryadi mengatakan, dari bantuan tersebut pihaknya akan mengalokasikan sebesar Rp2 juta setiap unit sambungan air, yaitu untuk biaya meterial dan pemasangan.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan bagi masyarakat yang berhak menerimanya. Ditargetkan, pada Maret 2013, pemasangan sambungan air bersih ini sudah dilaksanakan.
"Untuk hitungan normal, setiap pemasangan akan dikenakan biaya sebesar Rp1,3 juta per satu unit. Namun, dengan adanya program ini, maka pelanggan cukup membayar Rp350 ribu," ujar Puryadi di Muaraenim, Rabu (30/1/2013).
Menurut Puryadi, bantuan ini nantinya akan disebar di seluruh wilayah Kabupaten Muaraenim yang telah memiliki jaringan air bersih. Adapun kriteria untuk masyarakat penerima subsidi, di antaranya memiliki daya listrik kurang dari 900 watt, kondisi rumah sangat sederhana, bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau karyawan BUMN/BUMD, serta sejumlah pertimbangan ekonomi lainnya.
"Intinya penerima bantuan ini harus benar-benar masyarakat yang kurang mampu. Terkait hal ini, kami meminta bantuan dari perangkat desa masing-masing untuk melakukan pendataan masyarakat yang kurang mampu tersebut," terang Puryadi.
Untuk mekanismenya, lanjut Purwadi, pemerintah Australia, meminta pihak PDAM mengadakan material dan pemasangan terlebih dahulu. Setelah semuanya terpasang, yakni sebanyak 3.500 unit sambungan akan dilakukan pemeriksaan oleh tim konsultan dari pemerintah Australia. "Bila pengerjaan dinilai baik, barulah dana ini dicairkan," ujar Puryudi.
(dmd)