2012, ANTAM bukukan penjualan Rp10,4 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Aneka Antam Tbk (ANTM) sepanjang tahun lalu berhasil membukukan penjualan sebesar Rp10,41 triliun, naik 0,3 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp10,38 triliun.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/2/2013) dipaparkan bahwa angka penjualan tersebut dikontribusi dari komoditas perseroan, seperti feronikel, bijih nikel, emas, bauksit dan batu bara.
Adapun volume produksi feronikel sepanjang 2012 tercatat 18.372 TNi, naik dibanding tahun sebelumnya 18 ribu TNi. Sementara volume penjualan sebanyak 19.530 TNi, naik tipis dibanding 2011 yang tercacat sebanyak 19.500 TNi. Pendapatan perseroan dari feronikel sebesar Rp3,14 triliun dengan harga rata-rata nikel pada tahun lalu sebesar USD7,73 per pon.
Untuk produksi bijih nikel tercatat sebanyak 9.448.435 wmt dan volume penjualan mencapai 8.004.201 wmt. Sedangkan pendapatan dari bijih nikel tercatat Rp3,07 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya Rp2,46 triliun.
Sementara pendapatan yang berhasil dibukukan dari ekspor bauksit senilai Rp29 miliar dengan volume penjualan 97.402 wmt, sedangkan produksi 194.190 wmt. Untuk batu bara mengontribusi pendapatan senilai Rp208 miliar, dimana volume penjualan sebanyak 758.345 ton dan produksi 607.606 ton.
Adapun pendapatan dari emas mencapai Rp3,63 triliun, dimana mayoritas penjualan bersal dari pasar domestik. Dengan produksi emas tercatat 7.009 kilogram (kg), volume penjualan tercatat sebanyak 2.085 kg.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/2/2013) dipaparkan bahwa angka penjualan tersebut dikontribusi dari komoditas perseroan, seperti feronikel, bijih nikel, emas, bauksit dan batu bara.
Adapun volume produksi feronikel sepanjang 2012 tercatat 18.372 TNi, naik dibanding tahun sebelumnya 18 ribu TNi. Sementara volume penjualan sebanyak 19.530 TNi, naik tipis dibanding 2011 yang tercacat sebanyak 19.500 TNi. Pendapatan perseroan dari feronikel sebesar Rp3,14 triliun dengan harga rata-rata nikel pada tahun lalu sebesar USD7,73 per pon.
Untuk produksi bijih nikel tercatat sebanyak 9.448.435 wmt dan volume penjualan mencapai 8.004.201 wmt. Sedangkan pendapatan dari bijih nikel tercatat Rp3,07 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya Rp2,46 triliun.
Sementara pendapatan yang berhasil dibukukan dari ekspor bauksit senilai Rp29 miliar dengan volume penjualan 97.402 wmt, sedangkan produksi 194.190 wmt. Untuk batu bara mengontribusi pendapatan senilai Rp208 miliar, dimana volume penjualan sebanyak 758.345 ton dan produksi 607.606 ton.
Adapun pendapatan dari emas mencapai Rp3,63 triliun, dimana mayoritas penjualan bersal dari pasar domestik. Dengan produksi emas tercatat 7.009 kilogram (kg), volume penjualan tercatat sebanyak 2.085 kg.
(rna)