SKK Migas setujui dua POD tahap II senilai Rp22 triliun

Sabtu, 02 Februari 2013 - 10:16 WIB
SKK Migas setujui dua...
SKK Migas setujui dua POD tahap II senilai Rp22 triliun
A A A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyetujui dua rencana pengembangan lapangan minyak dan gas tahap kedua dengan jumlah penerimaan negara yang akan diterima sebesar USD2,32 miliar atau sekitar Rp22 triliun selama masa produksi.

Dua proyek pengembangan lapangan tahap kedua yang telah ditandatangani Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, yaitu pengembangan tahap kedua lapangan Jangkrik North East di Blok Muara Bakau dengan operator ENI Indonesia dan pengembangan lapangan MBH dan MDA di Blok Offshore Madura Strait dengan operator Husky Oil.

"Sesuai tuntutan masyarakat dan investor yang ingin mempercepat proses, maka telah kami setujui dua persetujuan pengembangan lapangan tahap kedua. Yaitu, pengembangan lapangan tahap kedua di lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau dan pengembangan lapangan tahap kedua di lapangan MBH dan MDA," ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Sabtu (2/2/2013).

Dari kedua lapangan yang akan mulai berproduksi pada 2015-2016 ini, diharapkan mendapat produksi gas sebesar 265 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sebagian besar akan digunakan untuk memasok kebutuhan gas dan Liquefied Natural Gas (LNG) domestik.

Lapangan Jangkrik North East di Muara Bakau akan memproduksi gas sebesar 145,5 juta kaki kubik per hari dan diolah menjadi LNG di kilang Bontang. Hasilnya, sebanyak 40 persen 40 persen akan dialokasikan untuk pasokan LNG ke domestik.

Pengembangan lapangan Jangkrik North East ini dibutuhkan investasi sebesar USD1,4 miliar yang pada awalnya akan ditanggung Kontraktor. Dari hasil pengembangan lapangan ini, pemerintah akan mendapatkan penerimaan negara sebesar USD1,14 miliar selama masa produksi.

Sedangkan lapangan MBH dan MDA di Offshore Madura akan memproduksi gas sebesar 120 juta kaki kubik per hari yang akan digunakan untuk domestik. Seluruhnya menggunakan pipa untuk memenuhi kebutuhan Jawa, Bali, dan Madura.

Lapangan MBH dan MDA di Offshore Madura ini dibutuhkan investasi sebesar USD396,9 juta yang juga akan ditanggung kontraktor pada awalnya. Dari hasil pengembangan Lapangan MBH dan MDA, pemerintah akan mendapatkan penerimaan negara sebesar USD1,18 miliar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4286 seconds (0.1#10.140)