Daging mahal tidak menguntungkan peternak
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi membantah penilaian Menteri Pertanian (Mentan) Suswono bahwa tingginya harga daging sapi saat ini menguntungkan para peternak.
Menurut Bayu, keuntungan yang didapat peternak sapi saat ini tidak berbeda jauh dengan keuntungan yang didapat ketika harga daging normal di kisaran Rp70-75 ribu per kg.
"Ternyata harga di peternak naiknya tidak setinggi di konsumen," tutur Bayu dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Tidak bertambahnya keuntungan para peternak, menurut Bayu, terjadi karena ada masalah dalam proses dari ketika sapi hidup dipotong dan dijual dalam bentuk daging sapi mentah. "Ada masalah di antaranya. Dari sapi jadi daging ini, di situ tantangannya," tukas dia.
Namun, Bayu enggan berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut karena tanggung jawab utama masalah distribusi daging sapi berada di tangan Kementerian Pertanian (Kementan). "Lingkupnya bukan di Kemendag. Itu tanggung jawab Kementan," pungkasnya.
Menurut Bayu, keuntungan yang didapat peternak sapi saat ini tidak berbeda jauh dengan keuntungan yang didapat ketika harga daging normal di kisaran Rp70-75 ribu per kg.
"Ternyata harga di peternak naiknya tidak setinggi di konsumen," tutur Bayu dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Tidak bertambahnya keuntungan para peternak, menurut Bayu, terjadi karena ada masalah dalam proses dari ketika sapi hidup dipotong dan dijual dalam bentuk daging sapi mentah. "Ada masalah di antaranya. Dari sapi jadi daging ini, di situ tantangannya," tukas dia.
Namun, Bayu enggan berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut karena tanggung jawab utama masalah distribusi daging sapi berada di tangan Kementerian Pertanian (Kementan). "Lingkupnya bukan di Kemendag. Itu tanggung jawab Kementan," pungkasnya.
(gpr)