Saham BHIT diprediksi tembus Rp720
A
A
A
Sindonews.com - Manager Equity Trader MNC Securities, Wesly Rajagukguk memprediksikan harga BHIT dari Rp54 saat ini bisa naik mencapai Rp720. Hal ini didukung dari kondisi fundamental yang bagus dengan kinerja bisnis seluruh grup MNC yang bagus.
Sehingga, kinerja keuangan BHIT sebagai induk usaha juga akan terdongkrak ke atas. "Kita optimis harga saham BHIT akan naik hingga Rp720 secara teknikal," ujar Wesly dalam acara MNC's Group Stock Update and Investor Gathering 2013 di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Di acara tersebut, Wesly juga menyampaikan prediksi saham kepada pengunjung dari perusahaan sekuritas, dana pensiun, ataupun asset management. Selama kuartal pertama IHSG masih akan tetap stabil dan akan terkoreksi di kuartal kedua. Hal ini akan dipengaruhi suasana liburan yang membuat investor akan cenderung menarik dana mereka. "Bulan Maret akan menjadi penentu koreksi indeks," ujarnya.
Namun, dalam masa koreksi yang turun tersebut para investor harus jeli memanfaatkan tren swing yang kerap terjadi. Jika terjadi penurunan saham 20 persen, maka bisa terjadi lima kali swing naik sebesar 10 persen.
"Sehingga dalam lima kali tersebut kita bisa manfaatkan untuk meminimalisir penurunan hanya 10 persen. Investor harus jeli memanfaatkan tren swing naik dalam setiap penurunan harga," ujarnya.
Sepanjang tahun ini, dia memprediksi ada lima sektor unggulan untuk diperdagangkan, yaitu konstruksi, perbankan, infrastruktur, industri dasar, dan konsumsi. Pilihan ini didukung dari kebijakan pembangunan pemerintah yang akan menguntungkan sektor industri dasar, dan perbankan untuk modal ekspansi bisnis dalam negeri.
Sehingga, kinerja keuangan BHIT sebagai induk usaha juga akan terdongkrak ke atas. "Kita optimis harga saham BHIT akan naik hingga Rp720 secara teknikal," ujar Wesly dalam acara MNC's Group Stock Update and Investor Gathering 2013 di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Di acara tersebut, Wesly juga menyampaikan prediksi saham kepada pengunjung dari perusahaan sekuritas, dana pensiun, ataupun asset management. Selama kuartal pertama IHSG masih akan tetap stabil dan akan terkoreksi di kuartal kedua. Hal ini akan dipengaruhi suasana liburan yang membuat investor akan cenderung menarik dana mereka. "Bulan Maret akan menjadi penentu koreksi indeks," ujarnya.
Namun, dalam masa koreksi yang turun tersebut para investor harus jeli memanfaatkan tren swing yang kerap terjadi. Jika terjadi penurunan saham 20 persen, maka bisa terjadi lima kali swing naik sebesar 10 persen.
"Sehingga dalam lima kali tersebut kita bisa manfaatkan untuk meminimalisir penurunan hanya 10 persen. Investor harus jeli memanfaatkan tren swing naik dalam setiap penurunan harga," ujarnya.
Sepanjang tahun ini, dia memprediksi ada lima sektor unggulan untuk diperdagangkan, yaitu konstruksi, perbankan, infrastruktur, industri dasar, dan konsumsi. Pilihan ini didukung dari kebijakan pembangunan pemerintah yang akan menguntungkan sektor industri dasar, dan perbankan untuk modal ekspansi bisnis dalam negeri.
(gpr)