Fresh From The Oven! Rally Terus, Bondholder BHIT Setuju Konversi Obligasi Rp173/Saham
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Investama Tbk. (BHIT) kemarin malamtelah mengadakan rapat untuk mentabulasi dan mengumumkan hasil pemungutan suara sehubungan dengan rencana konversi obligasi yang bersifat senior senilai USD231 juta.
"Pemegang Obligasi telah menyetujuiexchange offeryang diusulkan oleh perseroan," papar Direktur UtamaMNC Investama, Darma Putra dalam keterangan resmi.
(Baca Juga: Dahsyat! Saham Meroket, Bondholder MNC Investama Setuju Konversi Minimal 65% Obligasi ke Saham )
Pemegang Obligasi memiliki dua opsi untuk menukarkan obligasi global itu. Pertama, menukar dengan saham baru BHIT dengan nilai tukar 8.267.052 saham per USD100.000 dari jumlah pokok obligasi. Harga itu setara dengan harga konversi Rp173 per saham dengan menggunakan nilai tukar Rp14.302.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham MNC Investama (BHIT) ditutup melonjak ke level Rp78, melanjutkan rally saham meninggalkan level gocap. Dengan nilai tukar tersebut, maka obligasi senilai USD213 juta.
Opsi kedua, menukarsenior notesdengan obligasi baru yang diterbitkan BHIT dengan nilai tukar USD100.000 untuk setiap USD100.000 jumlah pokok Obligasi.
(Baca Juga: Rencana Buyback Saham MNC Investama Bawa Berkah buat Sejumlah Emiten MNC Group )
Obligasi baru menawarkan kupon tetap 1 persen per tahun, ditambah dengan kupon variabel dari dividen tunai yang diterima BHIT dari PT Global Mediacom Tbk. dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Obligasi baru ini memiliki jangka waktu 5 tahun.
"Perseroan akan mengajukan permohonan pengesahan kepada pengadilan Singapura pada tanggal 10 November 2020 dan diharapkan akan disetujui oleh pengadilan Singapura dan akan menjadi efektif pada pertengahan Desember 2020," papar Darma Putra.
Setelah efektif, pemegang obligasi diminta memilih salah satu dari skema di atas. Perseroan telah mendapatkan konfirmasi bahwa setidaknya 65 persen pemegang obligasi akan mengkonversi obligasi menjadi saham.
(Baca Juga: Garap Sektor Digital, MNC Investama Optimistis Bisa Meraup Pasar )
Hal ini akan mengurangi utang indukBHITdari USD231 juta menjadi USD81 juta atau turun 64.5%. Sementara ekuitas induk meningkat dari Rp11,6 triliun menjadi Rp13,8 triliun, kenaikan sebesar 18,1%.
”Exchange offer ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Konversi utang menjadi saham akan menurunkan sisa utang Perseroan dan meringankan beban keuangan, sedangkan obligasi baru dengan tingkat kupon rendah akan secara drastis mengurangi beban keuangan yang ditanggung Perseroan. Kedua opsi ini akan memperkuat neraca, struktur permodalan dan laba rugi secara keseluruhan, yang pada akhirnya menguntungkan pemegang saham,” kata Darma Putra.
"Pemegang Obligasi telah menyetujuiexchange offeryang diusulkan oleh perseroan," papar Direktur UtamaMNC Investama, Darma Putra dalam keterangan resmi.
(Baca Juga: Dahsyat! Saham Meroket, Bondholder MNC Investama Setuju Konversi Minimal 65% Obligasi ke Saham )
Pemegang Obligasi memiliki dua opsi untuk menukarkan obligasi global itu. Pertama, menukar dengan saham baru BHIT dengan nilai tukar 8.267.052 saham per USD100.000 dari jumlah pokok obligasi. Harga itu setara dengan harga konversi Rp173 per saham dengan menggunakan nilai tukar Rp14.302.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham MNC Investama (BHIT) ditutup melonjak ke level Rp78, melanjutkan rally saham meninggalkan level gocap. Dengan nilai tukar tersebut, maka obligasi senilai USD213 juta.
Opsi kedua, menukarsenior notesdengan obligasi baru yang diterbitkan BHIT dengan nilai tukar USD100.000 untuk setiap USD100.000 jumlah pokok Obligasi.
(Baca Juga: Rencana Buyback Saham MNC Investama Bawa Berkah buat Sejumlah Emiten MNC Group )
Obligasi baru menawarkan kupon tetap 1 persen per tahun, ditambah dengan kupon variabel dari dividen tunai yang diterima BHIT dari PT Global Mediacom Tbk. dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Obligasi baru ini memiliki jangka waktu 5 tahun.
"Perseroan akan mengajukan permohonan pengesahan kepada pengadilan Singapura pada tanggal 10 November 2020 dan diharapkan akan disetujui oleh pengadilan Singapura dan akan menjadi efektif pada pertengahan Desember 2020," papar Darma Putra.
Setelah efektif, pemegang obligasi diminta memilih salah satu dari skema di atas. Perseroan telah mendapatkan konfirmasi bahwa setidaknya 65 persen pemegang obligasi akan mengkonversi obligasi menjadi saham.
(Baca Juga: Garap Sektor Digital, MNC Investama Optimistis Bisa Meraup Pasar )
Hal ini akan mengurangi utang indukBHITdari USD231 juta menjadi USD81 juta atau turun 64.5%. Sementara ekuitas induk meningkat dari Rp11,6 triliun menjadi Rp13,8 triliun, kenaikan sebesar 18,1%.
”Exchange offer ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Konversi utang menjadi saham akan menurunkan sisa utang Perseroan dan meringankan beban keuangan, sedangkan obligasi baru dengan tingkat kupon rendah akan secara drastis mengurangi beban keuangan yang ditanggung Perseroan. Kedua opsi ini akan memperkuat neraca, struktur permodalan dan laba rugi secara keseluruhan, yang pada akhirnya menguntungkan pemegang saham,” kata Darma Putra.
(akr)