Uang palsu di pasar tradisional DIY marak

Senin, 11 Februari 2013 - 10:29 WIB
Uang palsu di pasar...
Uang palsu di pasar tradisional DIY marak
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DI Yogyakarta (DIY), menengarai peredaran uang palsu di DIY masih tinggi. Transaksi di pasar tradisional menjadi salah satu modus peredaran.

Mereka memanfaatkan para pedagang yang usianya lanjut dengan pemahaman terhadap uang asli rendah. Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, Causa Imam Karana mengaku kaget dengan banyaknya temuan uang palsu dari para pedagang di Pasar Wates.

Saat dilakukan sosialisasi Keaslian Uang Rupiah (KUR) di Pasar Wates, banyak pedagang yang bermaksud menukarkan uang palsu yang mereka temukan. "Ternyata masih banyak pedagang yang menjadi korban perdaran uang palsu. Masih banyak uang palsu di masyarakat," kata Causa, Senin (11/2/2013).

Selama 2012, pihaknya mencatat temuan uang palsu mencapai Rp121,35 juta. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dibanding 2011 sebesar Rp33,54 juta. Terbanyak, untuk pecahan besar Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Sedangkan uang pecahan kecil jumlahnya semakin menurun.

Melihat masih banyaknya pedagang yang membawa uang palsu, Causa yakin peredaran uang palsu masih tinggi. Diduga, pengedar sengaja mengincar transaksi di pasar tradisional yang belum banyak menggunakan alat deteksi. "Jarang pedagang di pasar menggunakan alat deteksi, dan ini yang diincar," ujarnya.

Pedagang pasar tradisional, kata dia, mayoritas usianya sudah cukup tua dan tidak banyak tahu mendeteksi uang palsu. Apalagi ketika transaksi jual beli pada malam hari.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)