Pegadaian jual logam mulia 1,5 Kg/Hari
A
A
A
Sindonews.com - Minat masyarakat Jawa Barat terhadap logam mulia 24 karat semakin tinggi. PT Pegadaian (Persero) mencatat, penjualan logam mulia di Jawa Barat rata-rata mencapai 1-1,5 kg per hari.
Manager Bisnis PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah X Bandung, Elvi R Hidayah mengatakan, pada 2012 PT Pegadaian berhasil membukukan penjualan logam mulia (emas 24 karat) sebesar Rp54 miliar. Tumbuh sekitar 58,8 persen dari posisi penjualan tahun 2011 sebesar Rp32 miliar.
"Pencapaian luar biasa ini, menunjukkan minat masyarakat terhadap investasi emas semakin tinggi," jelas Elvi di Bandung, Selasa (12/2/2013).
Menurut dia, harga logam mulia diperkirakan terus meningkat. Pada tahun 2015, harga emas 24 karat diperkirakan mencapai Rp650 ribu per gram.
Elvi menjelaskan, skema penjualan logam mulia yang dilakukan Pegadaian, memungkinkan masyarakat memiliki emas dengan modal ringan. Dimana, Pegadaian menawarkan sistem pembiayaan/kredit emas batangan di atas 10 gram dan bisa diangsur selama periode tertentu.
Skema tersebut, lanjut dia, terbukti cukup diminati masyarakat. "Tahun lalu, penjualan logam mulia 95 persennya melalui skema pembiayaan, dan sisanya beli tunai," ujar dia.
Elvi mengatakan, sebagian besar nasabah Pegadaian adalah masyarakat menengah atas. Mereka menganggap, emas merupakan investasi menjanjikan dan terjangkau.
Berkaca dari pencapaian tahun lalu, manajemen PT Pegadaian optimistis, penjualan logam mulia lebih menjanjikan di tahun 2013. Disebutkan Elvi, Pegadaian Kanwil X Bandung menargetkan penjualan logam mulia sebesar Rp68 miliar. Sekitar Rp64 miliar diharapkan didapat melalui skema pembiayaan, dan Rp4 miliar melalui penjualan tunai.
Namun demikian, Pegadaian baru melayani penjualan tunai di empat outlet dengan berat minimal 1 gram. "Mulai tahun 2012, sebanyak 330 outlet telah melayani penjualan emas melalui sistem pembiayaan. Ini berbeda dengan kondisi di tahun 2011 lalu, di mana hanya beberapa outlet saja yang melayani pembiayaan emas,” jelas dia.
Lebih lanjut Elvi menjelaskan, selain untuk investasi jangka panjang, kepemilikan logam mulia juga digunakan nasabah Pegadaian untuk meng-cover berbagai kebutuhan darurat dan modal usaha. Tidak sedikit nasabah Pegadaian yang menggadaikan emasnya untuk biaya pendidikan, kesehatan, termasuk modal usaha.
Diketahui, tahun lalu, nilai pembiayaan kredit cepat aman (KCA) yang dipinjamkan Pegadaian mencapai Rp6,4 triliun, lebih besar dari pencapaian 2011 sebesar Rp5,5 triliun. Tahun ini, pihaknya menargetkan menyalurkan pinjaman KCA senilai Rp9,7 triliun.
Pegadaian, lanjut dia, berencana memberikan kemudahan bagi nasabah melalui program lainnya. Salahsatunya melakukan penyesuaian suku bunga pinjaman. Saat ini, suku bunga kredit Pegadaian sekitar 1 persen.
Manager Bisnis PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah X Bandung, Elvi R Hidayah mengatakan, pada 2012 PT Pegadaian berhasil membukukan penjualan logam mulia (emas 24 karat) sebesar Rp54 miliar. Tumbuh sekitar 58,8 persen dari posisi penjualan tahun 2011 sebesar Rp32 miliar.
"Pencapaian luar biasa ini, menunjukkan minat masyarakat terhadap investasi emas semakin tinggi," jelas Elvi di Bandung, Selasa (12/2/2013).
Menurut dia, harga logam mulia diperkirakan terus meningkat. Pada tahun 2015, harga emas 24 karat diperkirakan mencapai Rp650 ribu per gram.
Elvi menjelaskan, skema penjualan logam mulia yang dilakukan Pegadaian, memungkinkan masyarakat memiliki emas dengan modal ringan. Dimana, Pegadaian menawarkan sistem pembiayaan/kredit emas batangan di atas 10 gram dan bisa diangsur selama periode tertentu.
Skema tersebut, lanjut dia, terbukti cukup diminati masyarakat. "Tahun lalu, penjualan logam mulia 95 persennya melalui skema pembiayaan, dan sisanya beli tunai," ujar dia.
Elvi mengatakan, sebagian besar nasabah Pegadaian adalah masyarakat menengah atas. Mereka menganggap, emas merupakan investasi menjanjikan dan terjangkau.
Berkaca dari pencapaian tahun lalu, manajemen PT Pegadaian optimistis, penjualan logam mulia lebih menjanjikan di tahun 2013. Disebutkan Elvi, Pegadaian Kanwil X Bandung menargetkan penjualan logam mulia sebesar Rp68 miliar. Sekitar Rp64 miliar diharapkan didapat melalui skema pembiayaan, dan Rp4 miliar melalui penjualan tunai.
Namun demikian, Pegadaian baru melayani penjualan tunai di empat outlet dengan berat minimal 1 gram. "Mulai tahun 2012, sebanyak 330 outlet telah melayani penjualan emas melalui sistem pembiayaan. Ini berbeda dengan kondisi di tahun 2011 lalu, di mana hanya beberapa outlet saja yang melayani pembiayaan emas,” jelas dia.
Lebih lanjut Elvi menjelaskan, selain untuk investasi jangka panjang, kepemilikan logam mulia juga digunakan nasabah Pegadaian untuk meng-cover berbagai kebutuhan darurat dan modal usaha. Tidak sedikit nasabah Pegadaian yang menggadaikan emasnya untuk biaya pendidikan, kesehatan, termasuk modal usaha.
Diketahui, tahun lalu, nilai pembiayaan kredit cepat aman (KCA) yang dipinjamkan Pegadaian mencapai Rp6,4 triliun, lebih besar dari pencapaian 2011 sebesar Rp5,5 triliun. Tahun ini, pihaknya menargetkan menyalurkan pinjaman KCA senilai Rp9,7 triliun.
Pegadaian, lanjut dia, berencana memberikan kemudahan bagi nasabah melalui program lainnya. Salahsatunya melakukan penyesuaian suku bunga pinjaman. Saat ini, suku bunga kredit Pegadaian sekitar 1 persen.
(gpr)