Soal kredit macet UMKM, Pempus sambangi DIY
Rabu, 13 Februari 2013 - 11:32 WIB
Soal kredit macet UMKM, Pempus sambangi DIY
A
A
A
Sindonews.com - Komisi VI DPR dan Kementerian BUMN atau pemerintah pusat (Pempus) berencana menyambangi DI Yogyakarta (DIY) untuk memantau secara langsung proses pemutihan kredit macet UMKM korban gempa. Pemda DIY akan mempertemukan rombongan pemerintah pusat dengan kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) dan perbankan, Kamis (14/2/2013).
Kepala Biro Administrasi dan Ekonomi Setda DIY, Retno Setijowati mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemutakhiran data. Hal tersebut mempertimbangkan adanya pergerakan data karena proses penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan.
Menurutnya, sudah ada kesepakatan bersama dengan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perbankan di DIY. Data kredit macet yang akan diputihkan adalah hasil pendataan tim adhok bentukan Pemda DIY pada 2010. "Data pada 2010 ada 2.134 debitur dengan nilai kredit macet Rp88,307 miliar," jelas Retno, Rabu (13/2/2013).
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) hingga akhir 2012, jumlah kredit macet UMKM korban gempa tersisa Rp40,241 miliar. Jumlah tersebut berasal dari kredit yang dikucurkan bank swasta, BPR, koperasi dan lembaga keuangan non bank seperti BMT.
Retno menuturkan, dari hasil pertemuan dengan komunitas UMKM dan perbankan pada Senin (11/2/2013), semua pihak menyepakati untuk dilakukan pencermatan data. Hal ini untuk mewaspadai keberadaan 'penumpang gelap', yakni kredit bermasalah yang sebenarnya terjadi bukan karena gempa bumi 2006.
Kepala Biro Administrasi dan Ekonomi Setda DIY, Retno Setijowati mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemutakhiran data. Hal tersebut mempertimbangkan adanya pergerakan data karena proses penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan.
Menurutnya, sudah ada kesepakatan bersama dengan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perbankan di DIY. Data kredit macet yang akan diputihkan adalah hasil pendataan tim adhok bentukan Pemda DIY pada 2010. "Data pada 2010 ada 2.134 debitur dengan nilai kredit macet Rp88,307 miliar," jelas Retno, Rabu (13/2/2013).
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) hingga akhir 2012, jumlah kredit macet UMKM korban gempa tersisa Rp40,241 miliar. Jumlah tersebut berasal dari kredit yang dikucurkan bank swasta, BPR, koperasi dan lembaga keuangan non bank seperti BMT.
Retno menuturkan, dari hasil pertemuan dengan komunitas UMKM dan perbankan pada Senin (11/2/2013), semua pihak menyepakati untuk dilakukan pencermatan data. Hal ini untuk mewaspadai keberadaan 'penumpang gelap', yakni kredit bermasalah yang sebenarnya terjadi bukan karena gempa bumi 2006.
(izz)
