Defisit perdagangan India USD20 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri India, Anup Pujari melaporkan defisit perdagangan sebesar USD20 miliar, pada Januari 2012. Disebutkan, ekspor India naik 0,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD25,6 miliar, namun impor lebih tinggi 6,1 persen menjadi USD45,6 miliar.
"Ekspor India terhambat pemulihan ekonomi global yang tidak merata, bahkan permintaan minyak dan emas telah memicu pengiriman lebih dalam," katanya.
Sementara Gubernur Bank Sentral India, Duvvuri Subbarao mengatakan, "sektor eksternal sangat rentan" menambah celah-akun melebar ke rekor tahunan hingga Maret 2013 dari sekitar 4,2 persen produk domestik bruto pada 12 bulan periode sebelumnya.
"Aspek yang mengkhawatirkan adalah pelebaran defisit perdagangan dan impor minyak berkontribusi untuk itu," kata Subbaro seperti dilansir Bloomberg, Rabu (13/2/2013).
Defisit tersebut telah membebani rupee, yang melemah 8,6 persen terhadap dolar AS sejak tahun lalu. Mata uang naik sekitar 3 persen pada pertengahan September 2012, saat Perdana Menteri Manmohan Singh mulai melakukan perubahan kebijakan untuk meningkatkan ekonomi yang tengah goyah.
"Kami berharap ekspor akan meningkat di masa mendatang," ujar Menteri Perdagangan SR Rao.
"Ekspor India terhambat pemulihan ekonomi global yang tidak merata, bahkan permintaan minyak dan emas telah memicu pengiriman lebih dalam," katanya.
Sementara Gubernur Bank Sentral India, Duvvuri Subbarao mengatakan, "sektor eksternal sangat rentan" menambah celah-akun melebar ke rekor tahunan hingga Maret 2013 dari sekitar 4,2 persen produk domestik bruto pada 12 bulan periode sebelumnya.
"Aspek yang mengkhawatirkan adalah pelebaran defisit perdagangan dan impor minyak berkontribusi untuk itu," kata Subbaro seperti dilansir Bloomberg, Rabu (13/2/2013).
Defisit tersebut telah membebani rupee, yang melemah 8,6 persen terhadap dolar AS sejak tahun lalu. Mata uang naik sekitar 3 persen pada pertengahan September 2012, saat Perdana Menteri Manmohan Singh mulai melakukan perubahan kebijakan untuk meningkatkan ekonomi yang tengah goyah.
"Kami berharap ekspor akan meningkat di masa mendatang," ujar Menteri Perdagangan SR Rao.
(dmd)