Aset PDAM Bogor dijual murah ke swasta?
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor berupa tanah senilai Rp1 miliar lebih, diduga dijual ke pihak swasta dengan harga murah melalui manipulasi data pemenang lelang.
Informasi yang diperoleh, aset tersebut terletak di tiga titik, antara lain di Jalan Alternatif Sentul, Desa Sentul Babakan Madang, Bogor dengan luas sekitar 4000 meter persegi (m2) dan kawasan Sentul tidak jauh dari sirkuit international sentul seluas 700 m2.
"Proses lelangnya enggak transparan, yang saya tahu harga jual tanah di sini Rp3-4 juta per meter. Nah ini oleh PDAM dijual seharga Rp1,5 juta. Mestinya PDAM cari untung. Tapi kalau begitu, bukannya untung malah rugi," ujar H Wardi, 45, warga setempat yang usahanya jual beli tanah, Jumat (15/2/2013).
Bahkan, kabar beredar pemenang tender aset yang dijual PDAM ke pihak PT Sentulindo itu, sebelumnya sudah ditentukan. "Informasi yang saya dapat pembelinya itu memang sudah ditentukan. Jadi lelang itu cuma akal-akalan saja agar tidak dianggap melanggar aturan," ungkap sumber lain yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulya Asmat saat dikonfirmasi membenarkan adanya penjualan aset milik PDAM di sejumlah titik. Namun, dia membantah kalau proses penjualannya dimanipulasi dan banyak melanggar aturan.
"Enggak benar, itu cuma isu saja. Yang jelas harga tanah di jalan alternatif sentul itu Rp500 ribu per meternya. Jadi kita untung dengan menjual seharga Rp1,5 juta per meter ke pihak swasta," ungkapnya.
Pihaknya juga membantah bahwa proses pelelangan tidak sesuai prosedur dan kurang transparan. "Kita sudah umumkan melalui koran perihal penjualan aset ini. Bahkan sebelum menjual, kita melibatkan tim appraisal untuk menaksir harga tanah tersebut," ujar Hadi.
Informasi yang diperoleh, aset tersebut terletak di tiga titik, antara lain di Jalan Alternatif Sentul, Desa Sentul Babakan Madang, Bogor dengan luas sekitar 4000 meter persegi (m2) dan kawasan Sentul tidak jauh dari sirkuit international sentul seluas 700 m2.
"Proses lelangnya enggak transparan, yang saya tahu harga jual tanah di sini Rp3-4 juta per meter. Nah ini oleh PDAM dijual seharga Rp1,5 juta. Mestinya PDAM cari untung. Tapi kalau begitu, bukannya untung malah rugi," ujar H Wardi, 45, warga setempat yang usahanya jual beli tanah, Jumat (15/2/2013).
Bahkan, kabar beredar pemenang tender aset yang dijual PDAM ke pihak PT Sentulindo itu, sebelumnya sudah ditentukan. "Informasi yang saya dapat pembelinya itu memang sudah ditentukan. Jadi lelang itu cuma akal-akalan saja agar tidak dianggap melanggar aturan," ungkap sumber lain yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulya Asmat saat dikonfirmasi membenarkan adanya penjualan aset milik PDAM di sejumlah titik. Namun, dia membantah kalau proses penjualannya dimanipulasi dan banyak melanggar aturan.
"Enggak benar, itu cuma isu saja. Yang jelas harga tanah di jalan alternatif sentul itu Rp500 ribu per meternya. Jadi kita untung dengan menjual seharga Rp1,5 juta per meter ke pihak swasta," ungkapnya.
Pihaknya juga membantah bahwa proses pelelangan tidak sesuai prosedur dan kurang transparan. "Kita sudah umumkan melalui koran perihal penjualan aset ini. Bahkan sebelum menjual, kita melibatkan tim appraisal untuk menaksir harga tanah tersebut," ujar Hadi.
(izz)