SKK Migas optimistis capai target pengeboran
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini optimistis mampu merealisasikan rencana pengeboran sumur tahun ini sesuai dengan target yang disusun dalam Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS Migas).
Hal tersebut, kata Rudi, salah satunya didukung dengan ditandatanganinya kerja sama pengoperasian lima unit rig pengeboran antara Total E&P Indonesie bersama PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo).
"Kontrak ini bisa menjamin kegiatan bisa dilakukan tepat waktu dan mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan," kata Rudi di Jakarta, Senin (18/2/2013).
Dia mengharapkan, kerja sama pengeboran tersebut mampu memberi kontribusi positif untuk memperbaiki kinerja tahun sebelumnya yang masih rendah dibanding target pengeboran yang ditentukan.
"Pengalaman tahun sebelumnya, realisasi kegiatan pengeboran memang lebih rendah dari rencananya. Misal pada tahun 2012, realisasi kegiatan survei dan pengeboran itu hanya 88 persen. Pencapaian target terendah terjadi pada kegiatan eksplorasi yang hanya 50 persen," ujarnya.
Rendahnya realisasi pada tahun sebelumnyan, kata Rudi, terutama disebabkan masih terkendalanya teknis pelaksanaan pengeboran, seperti kesesuaian rig yang tersedia kurang memenuhi standar yang dibutuhkan.
"Penyebabnya bukan masalah teknis, tapi masalah nonteknis, seperti masalah pada kehumasan, tidak tersedianya rig yang dibutuhkan," tambah Rudi.
Sepanjang tahun ini, rencananya akan dilakukan pengeboran pada 258 sumur eksplorasi, 1.178 sumur development dan 1.094 work over serta melakukan survei seismic 2D sepanjang 18.751 kilometer (km) dan seismic 3D dengan luas 22.298 km persegi.
Hal tersebut, kata Rudi, salah satunya didukung dengan ditandatanganinya kerja sama pengoperasian lima unit rig pengeboran antara Total E&P Indonesie bersama PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo).
"Kontrak ini bisa menjamin kegiatan bisa dilakukan tepat waktu dan mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan," kata Rudi di Jakarta, Senin (18/2/2013).
Dia mengharapkan, kerja sama pengeboran tersebut mampu memberi kontribusi positif untuk memperbaiki kinerja tahun sebelumnya yang masih rendah dibanding target pengeboran yang ditentukan.
"Pengalaman tahun sebelumnya, realisasi kegiatan pengeboran memang lebih rendah dari rencananya. Misal pada tahun 2012, realisasi kegiatan survei dan pengeboran itu hanya 88 persen. Pencapaian target terendah terjadi pada kegiatan eksplorasi yang hanya 50 persen," ujarnya.
Rendahnya realisasi pada tahun sebelumnyan, kata Rudi, terutama disebabkan masih terkendalanya teknis pelaksanaan pengeboran, seperti kesesuaian rig yang tersedia kurang memenuhi standar yang dibutuhkan.
"Penyebabnya bukan masalah teknis, tapi masalah nonteknis, seperti masalah pada kehumasan, tidak tersedianya rig yang dibutuhkan," tambah Rudi.
Sepanjang tahun ini, rencananya akan dilakukan pengeboran pada 258 sumur eksplorasi, 1.178 sumur development dan 1.094 work over serta melakukan survei seismic 2D sepanjang 18.751 kilometer (km) dan seismic 3D dengan luas 22.298 km persegi.
(rna)