2012, Danamon salurkan kredit sebesar Rp116 T
A
A
A
Sindonews.com - Hingga akhir 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp116,4 triliun atau tumbuh sebesar 14 persen dari Rp101,7 triliun pada akhir 2011. Pertumbuhan kredit tersebut terutama dikontribusi sebagian besar oleh kredit ke sektor produktif.
"Dari total kredit Danamon (standalone), 66 persen merupakan kredit untuk sektor produktif. Kredit pada segmen mass market, yang mencakup 57 persen dari total portofolio kredit Danamon, mencatatkan pertumbuhan sebesar 11 persen menjadi Rp66,1 triliun," terang Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim, Senin (18/2/2013).
Dirinya menerangkan, kredit mass market sendiri mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market) dan Solusi Emas Syariah, yang merupakan pembiayaan syariah beragun emas.
Pada akhir 2012, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) gross membaik, menjadi 2,3 persen dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,5 persen pada akhir 2011.
Bila ditotal selama satu tahun penuh, total pendanaan Danamon tumbuh tiga persen menjadi Rp107,6 triliun pada 2012 yang didukung oleh pertumbuhan pesat pada layanan giro dan tabungan (CASA), yang tumbuh sebesar 18 persen menjadi Rp43 triliun.
Giro tercatat tumbuh sebesar 22 persen menjadi Rp15,9 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 16 persen menjadi Rp27,3 triliun. Sementara, deposito turun enam persen menjadi Rp48,6 triliun.
“Pertumbuhan pada CASA dan penurunan pada deposito merupakan bagian dari strategi pendanaan untuk mengurangi dana mahal. Selain itu, biaya dana turun menjadi 4,7 persen dari 5,6 persen pada tahun 2011,” pungkas Vera.
"Dari total kredit Danamon (standalone), 66 persen merupakan kredit untuk sektor produktif. Kredit pada segmen mass market, yang mencakup 57 persen dari total portofolio kredit Danamon, mencatatkan pertumbuhan sebesar 11 persen menjadi Rp66,1 triliun," terang Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim, Senin (18/2/2013).
Dirinya menerangkan, kredit mass market sendiri mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market) dan Solusi Emas Syariah, yang merupakan pembiayaan syariah beragun emas.
Pada akhir 2012, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) gross membaik, menjadi 2,3 persen dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,5 persen pada akhir 2011.
Bila ditotal selama satu tahun penuh, total pendanaan Danamon tumbuh tiga persen menjadi Rp107,6 triliun pada 2012 yang didukung oleh pertumbuhan pesat pada layanan giro dan tabungan (CASA), yang tumbuh sebesar 18 persen menjadi Rp43 triliun.
Giro tercatat tumbuh sebesar 22 persen menjadi Rp15,9 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 16 persen menjadi Rp27,3 triliun. Sementara, deposito turun enam persen menjadi Rp48,6 triliun.
“Pertumbuhan pada CASA dan penurunan pada deposito merupakan bagian dari strategi pendanaan untuk mengurangi dana mahal. Selain itu, biaya dana turun menjadi 4,7 persen dari 5,6 persen pada tahun 2011,” pungkas Vera.
(gpr)