Penyaluran kredit UKM Danamon capai Rp30 T
A
A
A
Sindonews.com - Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Komersial PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan pertumbuhan sebesar 26 persen menjadi Rp30,5 triliun yang didukung kinerja positif dari unit bisnis ABF (Assets Based Financing) dan trade finance. Kredit UKM dan Komersial ini mencakup 26 persen dari total portofolio kredit Danamon.
”Kredit untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 19 persen, dan berkontribusi sebesar 31 persen dari total kredit Danamon,” terang Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim, di Jakarta, Senin (18/2/2013).
Dari segmen wholesale, lanjut Vera, berkontribusi sebesar 11 persen dari total portofolio kredit Danamon, membukukan pertumbuhan kredit sebesar 1 persen pada 2012 menjadi Rp12,6 triliun.
Sementara, kredit dari segmen Consumer Banking tumbuh sebesar 26 persen menjadi Rp7,1 triliun yang didukung pertumbuhan kuat pada kredit mortgage serta pertumbuhan stabil pada kartu kredit dan kredit personal.
Diberitakan sebelumnya, hingga akhir 2012, Danamon mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp116,4 triliun atau tumbuh sebesar 14 persen dari Rp101,7 triliun pada akhir 2011. Pertumbuhan kredit tersebut terutama dikontribusi sebagian besar oleh kredit ke sektor produktif.
”Kredit untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 19 persen, dan berkontribusi sebesar 31 persen dari total kredit Danamon,” terang Direktur dan Chief Financial Officer Danamon, Vera Eve Lim, di Jakarta, Senin (18/2/2013).
Dari segmen wholesale, lanjut Vera, berkontribusi sebesar 11 persen dari total portofolio kredit Danamon, membukukan pertumbuhan kredit sebesar 1 persen pada 2012 menjadi Rp12,6 triliun.
Sementara, kredit dari segmen Consumer Banking tumbuh sebesar 26 persen menjadi Rp7,1 triliun yang didukung pertumbuhan kuat pada kredit mortgage serta pertumbuhan stabil pada kartu kredit dan kredit personal.
Diberitakan sebelumnya, hingga akhir 2012, Danamon mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp116,4 triliun atau tumbuh sebesar 14 persen dari Rp101,7 triliun pada akhir 2011. Pertumbuhan kredit tersebut terutama dikontribusi sebagian besar oleh kredit ke sektor produktif.
(gpr)