Diversifikasi pengangkutan, TPMA tambah armada baru
Rabu, 20 Februari 2013 - 10:37 WIB
Diversifikasi pengangkutan, TPMA tambah armada baru
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), Daniel Wardojo menerangkan, pihaknya tengah berencana melakukan diversifikasi pengangkutan komoditas. Hal ini dimaksudkan agar arus modal yang masuk (cash flow) perseroan tetap stabil bila terjadi gangguan pada sektor batu bara.
"Kita tahu belakangan kan pasar batu bara sedang kurang baik. Jadi, kita perlu melakukan diversifikasi pengangkutan," terang Daniel, saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/2/2013).
Kendati demikian, diakui dia, TPMA tidak akan mengurangi volume pengangkutan batu bara. Hanya saja, volume pengangkutan komoditi lainnya, seperti pasir besi, serat kayu (woodcips), sponge dan arang besi (clincer) akan ditingkatkan.
"Kalau sebelumnya komposisi pengangkutan batu bara 90 persen, kalau tahun ini hanya sekitar 70 persen. Tapi, secara volume pengangkutan batu baranya tidak kami kurangi, hanya saja pengangkutan komoditas lainnya yang kami tingkatkan," tambah Daniel.
Untuk mendukung rencana diversifikasi tersebut, dia menjelaskan, perseroan akan menambahkan sejumlah armada baru, yakni 4-7 set floating crane (derek apung) dan atau kapal tongkang. Penambahan armada baru ini akan dibiayai dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) maupun pinjaman perbankan.
"Dana IPO kita kan Rp90 miliar, akan kita gunakan untuk pembayaran down payment (DP/uang muka) armada baru 4-7 set floating crane dan atau kapal tongkang. Sementara sisanya akan dipenuhi melalui pinjaman dari bank," tambah Daniel.
Sementara, untuk pelaksanaan pembelian armada baru, ungkap Daniel, tidak dilakukan pada saat ini. Pembelian baru akan dilakukan pada 7-8 bulan mendatang.
"Kita tahu belakangan kan pasar batu bara sedang kurang baik. Jadi, kita perlu melakukan diversifikasi pengangkutan," terang Daniel, saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/2/2013).
Kendati demikian, diakui dia, TPMA tidak akan mengurangi volume pengangkutan batu bara. Hanya saja, volume pengangkutan komoditi lainnya, seperti pasir besi, serat kayu (woodcips), sponge dan arang besi (clincer) akan ditingkatkan.
"Kalau sebelumnya komposisi pengangkutan batu bara 90 persen, kalau tahun ini hanya sekitar 70 persen. Tapi, secara volume pengangkutan batu baranya tidak kami kurangi, hanya saja pengangkutan komoditas lainnya yang kami tingkatkan," tambah Daniel.
Untuk mendukung rencana diversifikasi tersebut, dia menjelaskan, perseroan akan menambahkan sejumlah armada baru, yakni 4-7 set floating crane (derek apung) dan atau kapal tongkang. Penambahan armada baru ini akan dibiayai dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) maupun pinjaman perbankan.
"Dana IPO kita kan Rp90 miliar, akan kita gunakan untuk pembayaran down payment (DP/uang muka) armada baru 4-7 set floating crane dan atau kapal tongkang. Sementara sisanya akan dipenuhi melalui pinjaman dari bank," tambah Daniel.
Sementara, untuk pelaksanaan pembelian armada baru, ungkap Daniel, tidak dilakukan pada saat ini. Pembelian baru akan dilakukan pada 7-8 bulan mendatang.
(rna)
