Maret, TPMA mulai angkut sponge iron KRAS
Maret, TPMA mulai angkut sponge iron KRAS
A
A
A
Sindonews.com - PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) tengah mempersiapkan diri melaksanakan kontrak pengangkuatan sponge iron (besi spons) milik PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) pada Maret 2013. Selain itu, perseroan juga melakukan kerja sama pengangkutan dengan PT Korintiga Hutani, yang akan mulai dilakukan pada akhir April mendatang.
Chief Financial Officer TPMA, Rudy Sutiono menerangkan, kontrak pengangkutan dengan dua perusahaan nasional tersebut merupakan kontrak kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun lalu, namun baru bisa dilaksanakan tahun ini.
"Penandatanganan kontraknya sudah tahun lalu, tapi kalau untuk pengangkutannya kita mulai tahun ini. Untuk Krakatau Steel kita akan mengangkut sebanyak 300 ribu ton sponge iron mulai awal Maret," terang Rudy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/2/2013).
Sementara dengan Korintiga Hutani berupa kontrak pengangkutan 1 juta ton woodchips. Adapun, nilai kontrak dengan Korintiga Hutani mencapai USD10 juta.
Untuk tahun ini, diakui Rudy, perseroan belum memiliki rencana melakukan penandatanganan kontrak baru. Jika ada, menurut dia, maka sifatnya masih penjajakan lantaran armada yang dimiliki perseroan saat ini belum memadai.
"Dari kontrak yang sudah ada saja masih minta tambah armada. Jadi, tahun ini kita belum berencana signing kontrak baru. Kita memang sudah ada yang pendekatan, signing mungkin bisa tahun ini, tapi pengangkutan baru bisa dilakukan tahun depan," tandas Rudy.
Chief Financial Officer TPMA, Rudy Sutiono menerangkan, kontrak pengangkutan dengan dua perusahaan nasional tersebut merupakan kontrak kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun lalu, namun baru bisa dilaksanakan tahun ini.
"Penandatanganan kontraknya sudah tahun lalu, tapi kalau untuk pengangkutannya kita mulai tahun ini. Untuk Krakatau Steel kita akan mengangkut sebanyak 300 ribu ton sponge iron mulai awal Maret," terang Rudy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/2/2013).
Sementara dengan Korintiga Hutani berupa kontrak pengangkutan 1 juta ton woodchips. Adapun, nilai kontrak dengan Korintiga Hutani mencapai USD10 juta.
Untuk tahun ini, diakui Rudy, perseroan belum memiliki rencana melakukan penandatanganan kontrak baru. Jika ada, menurut dia, maka sifatnya masih penjajakan lantaran armada yang dimiliki perseroan saat ini belum memadai.
"Dari kontrak yang sudah ada saja masih minta tambah armada. Jadi, tahun ini kita belum berencana signing kontrak baru. Kita memang sudah ada yang pendekatan, signing mungkin bisa tahun ini, tapi pengangkutan baru bisa dilakukan tahun depan," tandas Rudy.
(rna)
Explore More