BRI hapus tagih kredit UMKM korban gempa
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menghapus tagih nasabah dari kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi korban gempa DIY dan Jawa Tengah 2006 silam. Semua agunan dari debitur juga sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan.
“Kita sudah selesai, dan sudah kita hapus tagih,” jelas Pemimpin wilayah BRI Yogyakarta, Triyana di DIY, Rabu (20/2/2013).
Menurutnya, sesuai dengan arahan dari Menteri BUMN dan kesepakatan dengan Komisi VI DPR RI, BRI langsung menindaklanjutinya. Setidaknya ada sekitar 1.073 nasabah yang telah dihapus tagih dengan nilai sekitar Rp28,09 miliar. Agunan dari nasabah juga sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan.
Jumlah debitur yang dihapus ini, ujar Triyana, jauh melebihi dari total debitur korban gempa yang tercatat oleh Tim Adhoc Provinsi DIY. Sebab, data dari tim yang terdiri dari DPRD, Pemprov dan perbankan, hanya sekitar 821 nasabah saja.
Selebihnya merupakan nasabah dari UMKM yang juga kreditnya macet. Sedangkan dari hasil tim adhoc hanya sekitar 422 nasabah saja yang macet. Sebagian mampu bangkit dan mampu membayar cicilan bahkan ada yang sampai luas. “Untuk masalah penghapusan sudah tidak ada masalah,” tegasnya.
Sekretaris BRI, Muhammad Ali menambahkan, permasalahan hapus kredit sudah tuntas. Namun demikian masih ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Salah satunya menyangkut debitur korban gempa yang mampu membayar cicilan.
Mereka ini masuk dalam daftar dari tim adhoc, namun mampu bangkit. Padahal mereka ini juga dijamin akan dihapus. “Itu kita bahas di RUPS,” tuturnya.
“Kita sudah selesai, dan sudah kita hapus tagih,” jelas Pemimpin wilayah BRI Yogyakarta, Triyana di DIY, Rabu (20/2/2013).
Menurutnya, sesuai dengan arahan dari Menteri BUMN dan kesepakatan dengan Komisi VI DPR RI, BRI langsung menindaklanjutinya. Setidaknya ada sekitar 1.073 nasabah yang telah dihapus tagih dengan nilai sekitar Rp28,09 miliar. Agunan dari nasabah juga sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan.
Jumlah debitur yang dihapus ini, ujar Triyana, jauh melebihi dari total debitur korban gempa yang tercatat oleh Tim Adhoc Provinsi DIY. Sebab, data dari tim yang terdiri dari DPRD, Pemprov dan perbankan, hanya sekitar 821 nasabah saja.
Selebihnya merupakan nasabah dari UMKM yang juga kreditnya macet. Sedangkan dari hasil tim adhoc hanya sekitar 422 nasabah saja yang macet. Sebagian mampu bangkit dan mampu membayar cicilan bahkan ada yang sampai luas. “Untuk masalah penghapusan sudah tidak ada masalah,” tegasnya.
Sekretaris BRI, Muhammad Ali menambahkan, permasalahan hapus kredit sudah tuntas. Namun demikian masih ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Salah satunya menyangkut debitur korban gempa yang mampu membayar cicilan.
Mereka ini masuk dalam daftar dari tim adhoc, namun mampu bangkit. Padahal mereka ini juga dijamin akan dihapus. “Itu kita bahas di RUPS,” tuturnya.
(gpr)