Jepang jual saham Japan Tobacco USD10,3 M
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Jepang dilaporkan akan menjual saham Japan Tobacco Inc sebesar USD10,3 miliar. Langkah ini dilakukan untuk membantu biaya rekonstruksi pasca-gempa bumi yang terjadi pada 2011.
Departemen Keuangan Jepang memiliki sekitar 1 miliar saham, atau 50 persen dari kepemilikan perusahaan rokok tersebut. Mereka akan menawarkan sebanyak 333,3 ribu saham, sesuai dengan peraturan di Tokyo.
Berdasarkan harga penutupan hari ini, harga saham Japan Tobacco sebesar 2.901 yen per saham, atau sekitar 967 miliar yen (USD10,3). Penawaran saham tersebut adalah yang terbesar sejak 2010.
Saham Japan Tobacco menguat sekitar 34 persen dalam perdagangan di Tokyo sejak pertengahan November lalu, menyusul melemahnya yen yang meningkatkan nilai pendapatan luar negeri menyumbang lebih dari setengah pendapatan operasional pembuat rokok.
"Lingkungan pasar saham saat ini cukup baik untuk menyerap penjualan pada volume pertumbuhan perdagangan," kata Mikihiko Yamato, wakil kepala penelitian dari JI Asia, Tokyo, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (25/2/2013).
Departemen Keuangan tahun lalu, menunda penjualan saham akibat kemerosotan ekonomi. Di bawah undang-undang yang disahkan pada 2011, pemerintah dapat melepas saham di perusahaan sekitar 33 persen.
Pembuat merek rokok Winston, Camel dan Mild Seven menyatakan siap membeli kembali sebanyak 250 miliar yen saham.
Departemen Keuangan Jepang memiliki sekitar 1 miliar saham, atau 50 persen dari kepemilikan perusahaan rokok tersebut. Mereka akan menawarkan sebanyak 333,3 ribu saham, sesuai dengan peraturan di Tokyo.
Berdasarkan harga penutupan hari ini, harga saham Japan Tobacco sebesar 2.901 yen per saham, atau sekitar 967 miliar yen (USD10,3). Penawaran saham tersebut adalah yang terbesar sejak 2010.
Saham Japan Tobacco menguat sekitar 34 persen dalam perdagangan di Tokyo sejak pertengahan November lalu, menyusul melemahnya yen yang meningkatkan nilai pendapatan luar negeri menyumbang lebih dari setengah pendapatan operasional pembuat rokok.
"Lingkungan pasar saham saat ini cukup baik untuk menyerap penjualan pada volume pertumbuhan perdagangan," kata Mikihiko Yamato, wakil kepala penelitian dari JI Asia, Tokyo, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (25/2/2013).
Departemen Keuangan tahun lalu, menunda penjualan saham akibat kemerosotan ekonomi. Di bawah undang-undang yang disahkan pada 2011, pemerintah dapat melepas saham di perusahaan sekitar 33 persen.
Pembuat merek rokok Winston, Camel dan Mild Seven menyatakan siap membeli kembali sebanyak 250 miliar yen saham.
(dmd)