UMKM perikanan di Jabar masih minim
A
A
A
Sindonews.com - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak pada sektor perikanan masih minim. Padahal, potensi pengembangan produk olahan ikan masih terbuka.
Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Koperasi dan UMKM, Iwan Gunawan mengatakan, sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan pantai di Jawa Barat belum memanfaatkan potensi kelautan untuk mengembangkan industri kelautan. Masyarakat di sekitar pantai masih mengandalkan tangkapan ikan sebagai mata pencaharian utamanya.
"Masyarakat di sekitar kawasan nelayan, masih mengandalkan penghasilannya dari menangkap ikan. Padahal, potensi untuk mengembangkan industri kecil dari hasil tangkapan cukup besar," jelas Iwan Gunawan di Bandung, Rabu (27/2/2013).
Menurut Iwan, masyarakat di sekitar kawasan pantai bisa memproduksi ikan hasil tangkapan menjadi produk olahan jadi. Seperti abon, ikan asin kemasan, dan produk lainnya. Selain menghasilkan secara ekonomi, produk tersebut juga tahan lama.
Diakui Iwan, pemberdayaan masyarakat menjadi entepreaner akan meningkatkan pendapatan masyarakat di kawasan tersebut. Apalagi ketika musim tangkapan ikan kurang bagus, nelayan bisa menggarap bisnis olahan ikan. Dari sisi pariwisata, produk olahan tersebut bisa menjadi oleh oleh khas daerah tersebut.
Namun demikian, untuk menggerakkan masyarakat di kawasan pantai menjadi entrepreneur, perlu dorongan dari pemerintah daerah. Mereka bisa melakukan upaya peningkatan sumberdaya manusia (SDM). "Selain menjadi entrepreneur, pemerintah daerah juga bisa mendorong peningkatan pariwisata di kawasan tersebut," imbuh dia.
Dijelaskan Iwan, saat ini Kadin Jabar bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jabar melakukan kunjungan ke kawasan Batukaras, Pangandaran. Selain potensi pengembangan produk olahan ikan, kawasan tersebut juga memiliki potensi pariwisata. Sayangnya, aksesibiliti ke kawasan tersebut masih sulit.
Sementara itu, Sekretaris Koperasi Minarasa di kawasan Batukaras Asep Sutarya mengakui, sebagian besar masyarakat di kawasan pantai sangat mengandalkan tangkapan ikan. Tapi, apabila kondisi laut kurang mendukung, nelayan akan beralih provesi menjadi pekerja pariwisata atau lainnya.
"Potensi mengembangkan produk olahan memang ada. Tapi sejauh ini belum maksimal. Mereka masih mengandalkan tangkapan ikan. Makanya ketika musim pantai barat, mereka kesulitan mendapat penghasilan," beber Asep.
Selain mengembangkan industri olahan, potensi lainnya di kawasan tersebut yaitu sektor pariwisata. Sayangnya, akses jalan ke daerah tersebut kurang bagus. Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan entrepreneur dan pariwisata.
Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Koperasi dan UMKM, Iwan Gunawan mengatakan, sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan pantai di Jawa Barat belum memanfaatkan potensi kelautan untuk mengembangkan industri kelautan. Masyarakat di sekitar pantai masih mengandalkan tangkapan ikan sebagai mata pencaharian utamanya.
"Masyarakat di sekitar kawasan nelayan, masih mengandalkan penghasilannya dari menangkap ikan. Padahal, potensi untuk mengembangkan industri kecil dari hasil tangkapan cukup besar," jelas Iwan Gunawan di Bandung, Rabu (27/2/2013).
Menurut Iwan, masyarakat di sekitar kawasan pantai bisa memproduksi ikan hasil tangkapan menjadi produk olahan jadi. Seperti abon, ikan asin kemasan, dan produk lainnya. Selain menghasilkan secara ekonomi, produk tersebut juga tahan lama.
Diakui Iwan, pemberdayaan masyarakat menjadi entepreaner akan meningkatkan pendapatan masyarakat di kawasan tersebut. Apalagi ketika musim tangkapan ikan kurang bagus, nelayan bisa menggarap bisnis olahan ikan. Dari sisi pariwisata, produk olahan tersebut bisa menjadi oleh oleh khas daerah tersebut.
Namun demikian, untuk menggerakkan masyarakat di kawasan pantai menjadi entrepreneur, perlu dorongan dari pemerintah daerah. Mereka bisa melakukan upaya peningkatan sumberdaya manusia (SDM). "Selain menjadi entrepreneur, pemerintah daerah juga bisa mendorong peningkatan pariwisata di kawasan tersebut," imbuh dia.
Dijelaskan Iwan, saat ini Kadin Jabar bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jabar melakukan kunjungan ke kawasan Batukaras, Pangandaran. Selain potensi pengembangan produk olahan ikan, kawasan tersebut juga memiliki potensi pariwisata. Sayangnya, aksesibiliti ke kawasan tersebut masih sulit.
Sementara itu, Sekretaris Koperasi Minarasa di kawasan Batukaras Asep Sutarya mengakui, sebagian besar masyarakat di kawasan pantai sangat mengandalkan tangkapan ikan. Tapi, apabila kondisi laut kurang mendukung, nelayan akan beralih provesi menjadi pekerja pariwisata atau lainnya.
"Potensi mengembangkan produk olahan memang ada. Tapi sejauh ini belum maksimal. Mereka masih mengandalkan tangkapan ikan. Makanya ketika musim pantai barat, mereka kesulitan mendapat penghasilan," beber Asep.
Selain mengembangkan industri olahan, potensi lainnya di kawasan tersebut yaitu sektor pariwisata. Sayangnya, akses jalan ke daerah tersebut kurang bagus. Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan entrepreneur dan pariwisata.
(gpr)