Bank Permata catat kenaikan laba bersih 18%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Permata Tbk hari ini mengumumkan laba bersih 2012 setelah pajak sebesar Rp1,368 triliun, atau meningkat 18 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya.
"Kinerja operasional PermataBank selama periode tersebut terus membaik. Laba operasional naik 20 persen yoy menjadi Rp1,728 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income)," jelas Direktur Utama PermataBank, David Fletcher dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/2/2013).
Pendapatan bunga bersih tumbuh 43 persen yoy menjadi Rp5,898 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat. Sementara itu pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 7 persen yoy menjadi Rp1,109 triliun.
Kredit yang disalurkan PermataBank tumbuh 36 persen yoy dari Rp69,3 triliun pada akhir 2011 menjadi Rp94,4 triliun pada akhir 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat di segmen UKM. Sementara total aset mencapai Rp131,8 triliun, atau naik 30 persen yoy dari Rp101,3 triliun di periode sama 2011.
Dana pihak ketiga (DPK), termasuk pendanaan Syariah, meningkat 27 persen yoy menjadi Rp104,7 triliun di mana giro dan tabungan (CASA) mencatat kenaikan yang kuat masing-masing 23 persen yoy dan 32 persen yoy menjadi Rp20,6 triliun dan Rp20,4 triliun.
Sementara itu, deposito berjangka mencatat pertumbuhan naik 21 persen yoy menjadi Rp56,5 triliun di akhir tahun 2012. Pendanaan syariah tercatat meningkat kuat 97 persen yoy menjadi Rp7,2 triliun.
Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat yang optimal yaitu 89,5 persen di akhir 2012, dibandingkan 83,1 persen pada akhir 2011. Sementara Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) masing-masing mengalami perbaikan menjadi 1,4 persen dan 0,4 persen pada Desember 2012 dari 2,0 persen dan 0,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Struktur permodalan bank tumbuh kuat di tengah pertumbuhan kredit yang juga kuat. Setelah menuntaskan right issue sebesar Rp2 triliun dan menerbitkan dua Obligasi Subordinasi (Subdebt) dengan total senilai Rp2,5 triliun, rasio kecukupan modal (CAR) Bank menjadi 15,9 persen, mengalami perbaikan sebesar 179 bps dibandingkan dengan tahun lalu.
PermataBank Syariah mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 93 persen yoy menjadi Rp256 miliar dari Rp133 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara total aset tumbuh 103 persen yoy menjadi Rp10,6 triliun didorong oleh pertumbuhan yang kuat di pembiayaan Syariah.
"Saya senang menyampaikan bahwa PermataBank kembali mencatat pertumbuhan yang kuat di tahun ini, dengan kemajuan yang terjadi di semua area baik di sisi pinjaman, simpanan, kapasitas organisasi dan layanan. Hal ini menggarisbawahi kekuatan dari model perbankan kami dan mencerminkan komitmen untuk terus memenuhi kebutuhan perbankan nasabah kami," ujar David.
"Kinerja operasional PermataBank selama periode tersebut terus membaik. Laba operasional naik 20 persen yoy menjadi Rp1,728 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income)," jelas Direktur Utama PermataBank, David Fletcher dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/2/2013).
Pendapatan bunga bersih tumbuh 43 persen yoy menjadi Rp5,898 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat. Sementara itu pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 7 persen yoy menjadi Rp1,109 triliun.
Kredit yang disalurkan PermataBank tumbuh 36 persen yoy dari Rp69,3 triliun pada akhir 2011 menjadi Rp94,4 triliun pada akhir 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat di segmen UKM. Sementara total aset mencapai Rp131,8 triliun, atau naik 30 persen yoy dari Rp101,3 triliun di periode sama 2011.
Dana pihak ketiga (DPK), termasuk pendanaan Syariah, meningkat 27 persen yoy menjadi Rp104,7 triliun di mana giro dan tabungan (CASA) mencatat kenaikan yang kuat masing-masing 23 persen yoy dan 32 persen yoy menjadi Rp20,6 triliun dan Rp20,4 triliun.
Sementara itu, deposito berjangka mencatat pertumbuhan naik 21 persen yoy menjadi Rp56,5 triliun di akhir tahun 2012. Pendanaan syariah tercatat meningkat kuat 97 persen yoy menjadi Rp7,2 triliun.
Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat yang optimal yaitu 89,5 persen di akhir 2012, dibandingkan 83,1 persen pada akhir 2011. Sementara Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) masing-masing mengalami perbaikan menjadi 1,4 persen dan 0,4 persen pada Desember 2012 dari 2,0 persen dan 0,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Struktur permodalan bank tumbuh kuat di tengah pertumbuhan kredit yang juga kuat. Setelah menuntaskan right issue sebesar Rp2 triliun dan menerbitkan dua Obligasi Subordinasi (Subdebt) dengan total senilai Rp2,5 triliun, rasio kecukupan modal (CAR) Bank menjadi 15,9 persen, mengalami perbaikan sebesar 179 bps dibandingkan dengan tahun lalu.
PermataBank Syariah mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 93 persen yoy menjadi Rp256 miliar dari Rp133 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara total aset tumbuh 103 persen yoy menjadi Rp10,6 triliun didorong oleh pertumbuhan yang kuat di pembiayaan Syariah.
"Saya senang menyampaikan bahwa PermataBank kembali mencatat pertumbuhan yang kuat di tahun ini, dengan kemajuan yang terjadi di semua area baik di sisi pinjaman, simpanan, kapasitas organisasi dan layanan. Hal ini menggarisbawahi kekuatan dari model perbankan kami dan mencerminkan komitmen untuk terus memenuhi kebutuhan perbankan nasabah kami," ujar David.
(gpr)